Lihat ke Halaman Asli

fauzimumpuni

Kanwil Kementerian Agama DIY

Rukyatul Hilal Awal Syawal 1446 H: Selebrasi Ilmu dan Bukti Akurasi

Diperbarui: 27 Maret 2025   13:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Abu Rokhmad sedang memberikan arahan dalam rapat zoom (dok. pribadi)

Yogyakarta, 27 Maret 2025 --- Rukyatul hilal bukan sekadar ritual, tapi sebuah selebrasi ilmu pengetahuan. Begitulah semangat yang mewarnai Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) persiapan rukyatul hilal awal Syawal 1446 H yang digelar secara daring melalui Zoom Meeting pada Kamis (27/3).  Acara yang dimulai pukul 11.00 WIB ini dihadiri oleh Dirjen Bimas Islam Kemenag RI Abu Rokhmad, Direktur Urais Arsyad Hidayat, Kasubdit Hisab Rukyat Ismail Fahmi, dan para Kabid Urais Kanwil Kemenag se-Indonesia.

Dalam arahannya, Abu Rokhmad menekankan bahwa rukyatul hilal pada 29 Maret 2025 bertepatan dengan 29 Ramadan 1446 H bukan sekadar aktivitas seremonial. Ini adalah bukti kecintaan pada ilmu pengetahuan astronomi dan dedikasi dalam membuktikan akurasi hisab.

"Ini bukan cuma soal melihat hilal, ini soal pembuktian. Kita ingin pastikan, hitungan hisab yang akurat hingga ke detik benar-benar sesuai dengan kenyataan. Di sini letak keindahannya, karena pergerakan benda langit itu dinamis," ujar Abu Rokhmad dengan penuh semangat.

Ia menambahkan, meskipun hasil hisab menunjukkan hilal masih di bawah ufuk, proses rukyat tetap penting. Ini bukan soal repot atau tidak, melainkan wujud cinta pada ilmu astronomi dan bagian dari sunnah Rasulullah SAW.

Zoom Meeting Persiapan Rukyat Hilal Awal Syawal 1446 /2025 (dok. pribadi)

"Ada yang bertanya, kenapa harus repot-repot kalau sudah jelas hasilnya? Justru di sini letak tantangannya. Ini bukan soal hasil semata, tapi soal proses, soal pembuktian ilmiah, dan soal syiar Islam," lanjutnya.

Kanwil Kemenag DIY dan Kankemenag Kota/Kabupaten se-DIY tak ketinggalan ikut ambil bagian dalam momen penting ini. Bersama ormas Islam, para ahli falak, akademisi dari kampus, pondok pesantren, dan berbagai pihak terkait, mereka akan melaksanakan rukyatul hilal di Pos Observasi Bulan (POB) Syekh Bela Belu, Parangtritis.

Rukyat hilal bukan sekadar kegiatan teknis melihat hilal. Ini adalah kolaborasi lintas sektor yang menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan dan keyakinan bisa berjalan beriringan. Dengan semangat astronomi dan syiar Islam, rukyatul hilal diharapkan tak hanya memberikan hasil yang akurat, tetapi juga menginspirasi kecintaan terhadap ilmu pengetahuan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline