Lihat ke Halaman Asli

Fathur Rizki

Humanity and Social life

Lika-liku Adaptasi Budaya Indonesia-Turki

Diperbarui: 3 Maret 2019   13:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Merhaba Arkadalar.

Kemarin kita telah banyak membahas tentang apa saja yang berkaitan dengan Turki, mulai dari sekularisasi pada zaman kepemerintahan Attaturk hingga cerita singkat di balik peristiwa "black friday" yang diselenggarakan di ranah Turki. Akan tetapi kita lupa bahwasannya banyak sekali budaya yang berbeda antara Turki dan budaya yang berada di Indonesia. Sekaligus mengetahui apa saja lika-liku yang di hadapi ketika belajar beradaptasi dengan budaya Turki.

Nah, sekarang apa saja budaya Turki yang berbeda dengan budaya Indonesia? bunlar..

1. Sholat Memakai Kaos Kaki.

Mungkin hal ini terlihat wajar bagi beberapa orang, akan tetapi hal ini merupakan satu budaya baru ketika beribadah menurut saya secara pribadi. Dan bukan hanya hal itu, ketika selesai berwudhu, kita harus langsung mengenakan kaos kaki langsung karena tempat wudhu dengan masjid tidak bisa dicapai dengan kaki telanjang. Jika kita tidak membawa tissue, yaa terpaksa kaki basah kita langsung masuk kedalam kaos kaki dan sepatu, walaupun jika kita tidak mengenakan kaos kaki bukan suatu masalah yang besar.

Ada satu penjelasan yang diberikan oleh hoca (guru) saya, mengapa orang Turki mengenakan kaos kaki ketika beribadah. Menurut penuturan beliau bahwasanya hawa Turki adalah hawa dingin dan itu memang saya akui bahwasannya hawa di sini sangat dingin terutama angin laut selat Bosphorus yang berhembus ke kota Istanbul, dan karena hawa dingin itulah, masyarakat Turki mengenakan kaos kaki mereka ketika beribadah.

2. Wudhu Sambil Duduk

Karena blog ini berbicara tentang adaptasi saya terhadap budaya di sini, itu berarti saya merasakan hal yang janggal terhadap budaya yang saya rasakan di Indonesia, meskipun mungkin ada beberapa yang sekiranya wajar saja bagi sebagian orang,  termasuk budaya yang satu ini yakni wudhu sambil duduk. Karena ketika saya di Indonesia, wudhu selalu berdiri dengan keadaan sepatu atau sandal yang dikenakan berada jauh dari tempat saya berwudhu. Namun ketika berada di sini, wudhu nya dengan posisi duduk dan langsung mengenakan sepatu setelah berwudhu.

3. Tidak Malafazkan "Amin" Bersama-sama setelah Membaca Surah Alfatihah

Lagi dan lagi ada satu hal yang berbeda dalam hal beribadah ketika sholat di Turki. Hal ini baru penulis sadari ketika melaksanakan sholat Jum'at pertama ketika berada di Turki. Ketika Imam selesai melafadzkan surat Al fatihah, hanya saya saja yang mengucapkan "amin" dengan jahroh atau dengan mengeluarkan suara dengan volume yang cukup keras. Karena semua makmum hanya bergumam saat mengucapkan "amin" dan juga sebagian hanya menggunakan nada pelan.

4. Mukenah bagi perempuan Turki

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline