Lihat ke Halaman Asli

Farid Abdul

Mahasiswa

Penelitian Agama

Diperbarui: 10 Desember 2023   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Penelitian agama merupakan upaya mempelajari pokok ajaran, perkembangan sejarah, dan tindakan umat beragama berdasarkan pandangan agama itu sendiri. Dalam ilmu agama dikenal tata cara belajar Irfaniya yang terdiri dari tiga langkah: tahiriya (mengalihkan perhatian makhluk hidup), tahiriya (menghias diri dengan amal shaleh), dan tajiriya (menemukan jawaban batin atas permasalahan yang dihadapi). Dimensi ideologis mengacu pada seperangkat keyakinan yang memberikan "premis eksistensial" untuk menjelaskan Tuhan, alam, manusia, dan hubungan mereka. Dimensi intelektual mengacu pada pengetahuan agama, yaitu apa yang diketahui atau seharusnya diketahui masyarakat tentang ajaran agamanya, sedangkan dimensi pengalaman mengacu pada bagian emosional agama, yaitu apa yang diketahui atau seharusnya diketahui masyarakat tentang ajaran tersebut. agama mereka Mengacu pada keterlibatan emosional dan sentimental dalam praktik. Dimensi ritual mengacu pada ritual keagamaan yang dianjurkan oleh suatu agama dan/atau dilakukan oleh pemeluknya. Dimensi outcome mencakup seluruh dampak sosial dari penerapan ajaran agama. 

Tujuan penelitian adalah untuk menemukan kebenaran atau solusi yang perlu diberikan untuk memecahkan suatu masalah. Mohammad Ali dalam bukunya ``Research on Islamic World Dynamics,'' mengatakan bahwa penelitian adalah proses memahami sesuatu melalui penyelidikan yang sangat cermat dan upaya mencari bukti-bukti yang timbul sehubungan dengan suatu permasalahan guna menemukan pemecahannya.

Sekalipun seorang peneliti secara teknis sangat baik dalam melakukan penelitian, kecuali jika peneliti tersebut percaya dan merenungkan keadaan di mana penelitian itu dilakukan, masalah agama dari orang yang diteliti Belum tentu Anda akan dapat menemukannya. Dalam kehidupan sehari-hari apabila peneliti bukan orang yang beragama, ia hanya dapat menarik kesimpulan dari ekspresi keyakinan atau fenomena agama yang dia miliki, bukan dari keyakinan atau agama yang diteliti. Dalam penelitian sosiologi dan psikologi, hasil pemahaman gejala-gejala tersebut sudah cukup memuaskan. Ekspresi dan gejala tersebut merupakan hal yang wajar dalam pembelajaran agama. Dalam kajian agama, refleksi peneliti harus dipraktikkan tidak mungkin dilakukan penelitian keagamaan jika peneliti tidak mengetahui secara rinci topik utama keagamaan yang diteliti.

Penelitian agama memiliki kedudukan yang unik di antara penelitian lainnya. Fokus dalam aspek spiritual, keyakinan, dan praktik keagamaan. Ciri khas pada penelitian agama yaitu pada subyek kajian khusus, penelitian agama serigkali memusatkan perhatian pada kepercayaan agama, praktik ibadah, dan nilai-nilai spiritual yang dapat berbeda secara signifikan dari penelitian bidang lain. Penelitian agama dalam kedudukannya memiliki sifat multidisiplin (penggabungan beberapa disiplin untuk bersama-sama mengatasi masalah tertentu). Penelitian agama memerlukan keterlibatan disiplin ilmu lain termasuk antropologi, sejarah, filsafat dan sosiologi yang memiliki cakupan dimensi manusia yang kompleks. Penelitian agama sering melibatkan perbandingan antar agama, menggali persamaan dan perbedaan antara sistem kepercayaan yang berbeda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline