Lihat ke Halaman Asli

Farianty Gunawan

Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

Pulang Kampung ke Pulau Bangka, Nostalgia Masa Kecil

Diperbarui: 3 April 2022   13:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halaman belakang yang dulu adalah lapangan bulutangkis - Foto pribadi


Pulang kampung ... kebanyakan orang suka kembali ke kampung halaman. Kenangan masa kecil yang manis, melepas rindu dengan keluarga dan teman sepermainan, serta tetangga.

Lezatnya makanan, minuman dan keindahan alam serta suasana rumah masa lalu serasa memanggil pulang.

Kerinduan yang tidak pernah padam, walau keluarga sudah tidak selengkap dulu, rumah dan lingkungan serta situasi kondisi pun berubah sangat… Namun selalu ada alasan untuk kembali…

Selama diberikan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan keluarga, kerabat, kenalan dan teman, yoooks kita menebar kebaikan dan berkat TUHAN.

Itulah awal dari perjalanan pulang kampung kali ini. Hanya 3 malam, rasanya tidak cukup untuk menyapa dan menjelajah tapi manusia tidak pernah merasa cukup kecuali dia mau mencukupkan dirinya dengan apa yang sudah dipercayakan padanya untuk dikelola.

Dua hari sebelum bulan Oktober 2021 berakhir, kami berangkat masih di tengah pandemi maka berusaha untuk selalu prokes. Pesawat cukup tepat waktu dan kami menginap di Hotel Haris Fox di dekat Bandara Dipati Amir, Pangkal Pinang.

Kunjungan ke rumah almarhum Papa Mama mertua yang masih dihuni oleh Kakak Adik dan keponakan yang menetap di Pangkal Pinang dilanjutkan dengan makan malam bersama, serasa mengembalikan kenangan masa lalu. Masih dengan perut kenyang, mata kami sudah melirik pempek dan otak2 serta martabak manis, alamaaaak ;)

Mie Bangka dengan Tahu Kok kuah - Foto pribadi

Esok pagi nya, setelah sarapan mie rebus khas Bangka, kami berkunjung ke lapangan golf terbaik di jaman penambangan timah yaitu “Girimaya” sayang sekali, karena jumlah timah di tanah Pulau Bangka semakin merosot dan maka lapangan golf ini juga semakin ditinggalkan tidak terawat… masih ada beberapa karyawan senior dan anak dari karyawan yang masih setia menunggu pengunjung. 

Kami sempatkan berlatih di “driving range” ditemani Putra yang baru berusia 15 tahun dan sudah mengikuti banyak kejuaraan (sebelum pandemi) karena dari kecil sudah berlatih golf di sini tempat orang tuanya bekerjal. Pemuda yang berbakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline