Lihat ke Halaman Asli

Farianty Gunawan

Smart Traveller, Travel Consultant, Christian-Holyland Expert, Happy Baking Learner,

Beta Tar Bisa Lupa, Kenangan Manise di Ambon dan Saparua, Kepulauan Maluku

Diperbarui: 6 Juli 2021   23:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sambutan hangat. Sumber : koleksi pribadi

Kepulauan Maluku , 5-12 Aug 2017 

Jauh berjalan, banyak dilihat
Lama hidup, banyak dirasa
Menjadi berkat TUHAN, tanpa syarat
Kenangan manis dibawa sepanjang masa

Dikutip dari Bapak Benyamin Nacikit (Ambon 2017)



05 Agustus 2017:

Bersama GA dari terminal 3 yang toilet-nya bersih, kami terbang dari Jakarta langsung ke Bandara Pattimura Ambon (08.45 WIB - 14.00 WIT)

Tiba di bandara Ambon langsung disambut oleh Bapak Benyamin Nacikit (asal dari Pulau Buru), Bpk. John Maskay, Bpk. Ronald, dan Bpk. Willem (Angkasa Pura 1). Kami menyewa mobil Bapak Jemmy utk menjemput kami di bandara Patimura. GOD is so good.

Teman adalah saudara di tempat yang jauh. Sumber : koleksi pribadi

Sudah berlayar jauuuuh beginiiieee. Sumber : koleksi pribadi

Mengingat warga "Kampung tengah" menari-nari, kami langsung menuju Restoran Dua Ikan (silahkan google) di kota Ambon untuk makan siang. 

Resto ini menawarkan aktivitas memancing dulu di tambak di tepi laut dan ikan yang berhasil dipancing menjadi menu utama kami ditemani sambal colo2 (cabe merah, bawang merah dan petikan daun kemangi muda disiram kecap asin manis dan perasan jeruk), sungguh sambutan yang hangat untuk perut kami. Ini namanya "Experienced Tourism."

Mau makan? Kerja dulu eh :) Sumber : koleksi pribadi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline