Lihat ke Halaman Asli

Pengalaman Olimpiade TIK Nasional 2018

Diperbarui: 12 Desember 2018   23:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

31 Oktober 2018
Aku pergi ke Lab Komputer karena sudah waktunya pelajaran BTIK. Aku menyapa Pak Omjay sebelum masuk. Lalu Pak Omjay memberi tahu kepadaku sesuatu yang revolutioner.Aku dipilih untuk ikut Olimpiade TIK Nasional 2018.

Olimpiade TIK Nasional (OTN) bertujuan untuk menghidupkan kembali mata pelajaran TIK yang dikubur pemerintah sewaktu kurikulum 2013 dalam nama yang baru; Informatika. Lomba tersebut berlangsung di Bali. Aku dipilih untuk berlomba dalam kategori Blogging karena Pak Omjay menganggap blog yang kutulis sangat bagus dibandingkan siswa-siswi kelasku yang lain. Pembayaran OTN semuanya dibayar sekolah, kecuali biaya penerbangan ke Bali dan biaya hotel.

 1-11 November 2018
Selama periode ini, aku juga mendapat kabar bahwa akan ada acara Eksalabs untuk siswa-siswi yang ikut ekskul KIR (Karya Ilmiah Remaja), Robotik, Fotografi, dan beberapa ekskul lainnya. Maslahnya, acara itu akan berlangsung pada tanggal 19-20 November, sementara acara OTN-nya akan berlangsung pada tanggal 17-19 November, sehingga langsung bentrok dengan Eksalabs. 

Ditambah bila ikut OTN, aku tidak bisa ikut Pensi (Pentas Seni) karena Pensi tersebut akan berlangsung pada tanggal 17 November. Aku memberi tahu orangtuaku tentang semua ini. Aku pun berpikir mau ikut acara apa.

12-13 November 2018
Setelah pulang dari sekolah, aku mulai mengerjakan blogpost yang akan dinilai saat OTN. Tema blogpost yang dinilai adalah 'Welcome to Informatika', yaitu pengenalan ke Informatika. Awalnya akum au menggunakan Kompasiana, tapi ibuku mengajukan aku untuk menggunakan blog teraktifku, yaitu Blogger. Ibuku juga memberikanku contoh-contoh dasar berupa pertanyaan dan pernyataan untuk membantuku menulis blogpost tersebut. Esoknya aku mengerjakan blogpost tersebut sampai selesai.

14 November 2018
Setelah pelajaran sekolah biasa, aku ngomong ke Bu Ropingah bahwa aku akan ikut Eksalabs, karena waktu OTN diubah menjadi 17-18 November, dan bilang bahwa pembayaran akan dilakukan lewat transfer. Tapi sewaktu pelajaran Pramuka, ada briefing tentang persiapan materi Kartul (Karya Tulis) dan kata Pak Adi, pengumpulan judul dan pemilihan pembimbing harus didaftar sebelum 21 November. Jadi setelah mengerjakan blogpost kedua tentang penggunaan Informatika dalam liburan (Dan memperbaharui profil blogku agar terlihat logo OTN), Aku bilang ke ibuku bahwa aku batal ikut Eksalabs karena aku perlu waktu untuk memikirkan judul dan pembimbing kartulku.

15 November 2018
Aku bilang ke Bu Ropingah bahwa aku batal Eksalabs karena aku butuh waktu untuk memikirkan pembimbing dan judul Kartul-ku serta dasar kartul. Karena aku belum bayar ongkos Eksalabs, Bu Ingah menerima pembatalan tersebut. Setelah pelajaran biasa, aku berdiskusi dengan Pak Omjay tentang materi yang akan dikirimkan, serta apa yang harus aku lakukan selama sisa hari-hari sebelum OTN.

Setelah pulang, aku mengerjakan presentasi berdasarkan blogpost yang akan dinilai, sementara ibuku menyiapkan perlengkapan untuk menginap di Bali selama acara OTN; dan memesan tiket penerbangan dan kamar dari hotel yang dekat dengan hotel Mahajaya, hotel dimana acara OTN berlangsung.

16 November 2018
Aku pulang setelah shalat Jum'at karena aktivitas KIR saat itu adalah diskusi tentang Eksalabs, yang aku tidak ikuti. Aku jajan makan siang siang sebelum pulang. Setelah pulang, aku mandi untuk membersihkan diri. Setelah memeriksa dan menyiapkan barang bawaan untuk menginap, Aku dan Ibu diantar Papa ke Bandara Soekarno-Hatta. Aku dan Ibu ditinggal Papa di bandara untuk pergi ke Bali. 

Sewaktu pemeriksaan barang, guntingku disita karena barang-barang tajam seperti gunting dilarang dibawa ke pesawat. Setelah shalat Ashar, kita menunggu di tempat tunggu Keberangkatan. Setelah sekitar 3 jam menunggu, akhirnya kita naik pesawat ke Bali.

Setelah sampai, kita beli kudapan dan minuman di bandara dan diantar ke hotel Aston (hotel pilihan kita) oleh Pak Karta, yang menjadi supir kita selama di Bali. Aku juga berkenalan dengan keponakannya bernama Juni. Setelah sampai di hotel Aston, kita pesan McDonalds untuk makan malam, shalat Jamak Qasar Magrib-Isya, sikat gigi, dan sehabis itu kita tidur.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline