Lihat ke Halaman Asli

Alih

Diperbarui: 25 November 2018   06:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sinar itu kian meredup

Membuatnya semakin menjauh

Lalu berkelana mencari titik terang.

Ketika ia menemukannya,

Ia tak lagi kembali

Sinar redup itu dibiarkannya lenyap

Ya, telah habis masanya.

Ia lupa

Bahwa kala itu, sinar yang kini redup pernah meneranginya tanpa ragu tuk mengeluarkan semua sinar yang ia miliki.

Ya, tak ada satupun sinar yang tersembunyi.

Apa kabar?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline