Lihat ke Halaman Asli

Jamalludin Rahmat

TERVERIFIKASI

HA HU HUM

Filosofi Sapu Lidi

Diperbarui: 21 Mei 2021   00:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filosofi dari sebuah sapu lidi (unsplash/inaki del olmo)

 Sapu Lidi Hilang

Dua minggu sapu lidi di rumah saya hilang. Telah dicari ke sekeliling rumah tapi belum ditemukan. Akibatnya, karpet yang biasa terbentang di ruang tamu harus dilipat sementara waktu supaya debu tidak banyak debu.

Kan bisa beli sapu lidi yang baru? Saya setuju usul ini yang sampai sekarang belum dilakukan dan tak mau membuat alasan. Karena sudah jelas salah tapi masih bikin alasan,  malu, kan?

Illustrated by Pixabay.com

Sebelum sapu lidi itu hilang pernah mencoba menyapu karpet dengan tiga buah lidi dan gagal membersihkan debu karpet.

Coba bayangkan, tiga buah lidi membersihkan debu dari karpet yang berukuran lebar. Mungkin kah sanggup? Tiga buah lidi saja tak mampu membersihkan debu.

Baca juga : Mengingatkan Kembali Filosofi Ketupat

Lalu saya kumpulkan seluruh lidi yang banyak itu kemudian diikat bagian atas untuk dijadikan sapu lidi. Disapulah karpet dan mampu membersihkan debu-debu di karpet itu. Yeah, berhasil!  

Illustrated by Pixabay.com

Filosofi Sapu Lidi

Eh, tahu kan kegunaan sapu lidi? Kan sapu lidi digunakan untuk membersihkan halaman, lantai dan jalan raya. Nah, betul sekali. Dan sapu lidi merupakan ciri khas peralatan rumah tangga Indonesia.

Baca juga : Mencari Penyesuaian Makna dengan Membuat Sapu Lidi Sendiri

Lalu apa filosofi sapu lidi? Setiap orang memiliki pendapat masing-masing, bukankah begitu? Ada tiga filosofi sapu lidi versi saya, boleh berbeda pendapat, kan?

Pertama, ketika lidi banyak dikumpulkan dan menjadi sapu lidi sehingga berhasil membersihkan debu, bukankah begitu?

Dan sapu lidi lemah ketika dipisah-pisahkan dan kuat ketika disatukan, setuju kah? Ingatkan pepatah "Bercerai kita runtuh, bersatu kita teguh."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline