Lihat ke Halaman Asli

Fajar

Penyair Paruh Waktu

Di Mana Ku Kini?

Diperbarui: 30 Juli 2023   23:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam benakku, perjalanan haruslah berlanjut.
Namun kemana arah tujunya? Adakah? Entahlah.
Tidak juga dengan kompas dan peta, yang terbaca tapi tak terbaca.
Dan buku-buku itu, kini tak lagi bisa merayu.
Begitu juga kitab-kitab tua, yang terang seperti lampu kota berdebu.

Tak tertarik lagi ku pada segala hal yang mistik.
Juga pada browser, dan kawanan angka yang berjubel dalam kepala.
Semua serupa buih arak yang lerai pada kelakar tawa.
Hingga tiba diriku dalam gelap yang dalam.
Lalu terpejam dan mengigau.

Pagi ini matahari mencongkel kelopak mataku.
Ku soroti sekeliling ruang, tak ada beda sekarang dengan sebelumnya.
Hanyalah gaduh dan tanya yang terserak di mana-mana.
Sambil menghitung puntung, ku mengingat lagi serupa apa rasa arak semalam, tentulah tak sememabukan hari kemarin.

Dan kini tinggallah aku dengan jurnal puisi.
Kompas dan petanya pun entah dimana.


"Dimana ku kini?" Tanyaku pada salah satu puisi.
Dan jawab puisi,  "di lembaran sajak yang belum tuntas kau sudahi."




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline