Lihat ke Halaman Asli

Faiqoh

Mahasiswa

Mahasiswa KKN UPGRIS Manfaatkan Sampah Organik Rumah Tangga Menjadi Pupuk Kompos Dengan Metode Komposing Takakura di Desa Sale

Diperbarui: 20 Februari 2021   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Sale (15/2/2021) - Salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiwa adalah melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Kuliah Kerja Nyata merupakan kegiatan akademik dan intrakulikuler kampus yang menjadi perwujudan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pelaksanaan KKN bertepatan pada libur semester dengan rentang waktu antara satu sampai dua bulan dan bertempat di suatu daerah setingkat desa.

Namun,Sejak Desember 2019, terdapat wabah Covid-19  yang menyerang sistem pernafasan yang pertama kali diketahui dari Wuhan, Chinna. Virus ini dapat menyebar melalui interaksi antara manusia dengan manusia lain, dengan proses penyebaran melalui udara, sehingga World Health Organisation (WHO) menetapkan bahwa COVID-19 berstatus pandemi secara global, karena skala penyebaran penyakit sudah sampai ke seluruh dunia.

Akibat Pandemi tersebut, Kegiatan Kuliah Kerja Nyata UPGRIS 2021 dilaksankan secara dalam jaringan (daring) yang bertempat didaerah masing-masing mahasiwa. Hal tersebut tidak menyurutkan semangat mahasiswa KKN UPGRIS 2021 dalam berkegiatan. Adapun tema yang diangkat oleh LPPM UPGRIS dalam kegiatan KKN 2021 adalah " PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI DUTA PERUBAHAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA MASA ADAPTASI BARU".

KKN pada masa adaptasi baru atau era new normal merupakan bentuk kegiatan Pendidikan, Pengalaman, dan Pengabdian mahasiswa kepada masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas mahasiswa dalam keterlibatan dengan masyarakat, sehingga ketika sudah lulus, mahasiswa akan siap berperan dan aktif dalam menjadi generasi penerus bangsa dalam meningkatkan kemajuan masyarakat.

Salah satu kegiatan KKN UPGRIS yang dilakukan mahasiswa dari Pendidikan Biologi adalah pemanfaatan sampah organik rumah tangga menjadi pupuk kompos dengan metode komposing Takakura.

dokumentasi pribadi

Metode komposing Takakura merupakan suatu inovasi teknologi pengolahan sampah yang sangat tepat guna dalam mengolah sampah sehingga menjadi pupuk kompos. Metode ini dirasa sederhana, efektif, dan dapat diterapkan dalam skala rumah tangga. 

Kompos yang dihasilkan memiliki kualitas yang baik dan keunggulan yang berbeda dengan kompos yang lain. Bahan yang digunakan untuk mengisolasi mikroba cukup gampang ditemukan yaitu tapai, tempe maupun sisa buah atau sayuran. 

Langkah awal yang dilakukan adalah dengan menyiapkan media fermentasi, membuat bibit kompos Takakura, membuat keranjang Takakura, dan melakukan pengomposan. 

Dalam kegiatan pengomposan, cukup memasukkan sampah organik setiap hari pada bibit kompos. Hal ini mendapat sambutan baik dari masyarakat Rt 03/ Rw 02 Desa Sale, karena kegiatan ini mampu meminimalisir jumlah sampah organik rumah tangga dan dapat diaplikasikan menjadi media tanam yang baik untuk tanaman tanpa membeli pupuk dari luar rumah.  Dalam melakukan kegiatan ini tetap selalu memperhatikan protokol kesehatan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline