Lihat ke Halaman Asli

Fahrul Rozi

Saya adalah seorang pembelajar yang ingin tahu banyak hal

Musik adalah Filsafat yang Berirama

Diperbarui: 27 Februari 2020   19:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Musik adalah filsafat yang berirama | Sumber: freepik.com


Banyak dari kita common sense yang menganggap musik adalah sekedar suara yang terdengar biasa saja. Penulis sebagai anak filsafat, musik merupakan filsafat yang berirama. Mengapa demikian? Didalam musik ada yang disebut ritme. Secara fisika, ritme merupakan keteraturan atau keajegan nada-nada untuk menghasilkan irama yang indah. Sehingga dengan adanya konsistensi, maka terciptalah suatu keindahan

Selain itu secara ontologis, musik lahir karena ungkapan hati seseorang. Entah ia marah, sedih, kecewa dan seterusnya. Sehingga musik dapat diekspresikan sebagai media ekspresi seseorang dalam meluapkan segala isi hatinya. Oleh karena itu, musik lahir sebagai media curhatan atau ekspresi 

Didalam musik kita mengenal nada, ritme, irama, dan seterusnya. Jika Anda perhatikan dengan seksama, maka sulit bagi common sense untuk mengerti kekonsistenan atau keajegan. Namun bagi mereka ahli musik atau pecinta musik tentu ia lebih paham bagaimana mekanisme ritme untuk kemudian  menghasilkan irama yang indah. Maka secara epistemologis musik tersusun atas hal-hal yang sebenarnya common sense tak paham. Hal tersebut bukanlah suatu hal yang mudah, sebab hanya dengan rasa (feel) sajalah kita dapat mengerti musik. 

Maka di dalam kerumitan bermusik, atau untuk menghasilkan suara-suara yang indah, irama-irama yang indah diperlukan rasa dalam memahami epistemologi musik yang penulis lihat itu tidak mudah. Sekali lagi ditekankan untuk memahami musik, maka diperlukan rasa . Sehingga pada akhirnya, irama yang indah lah yang akan keluar dan menjadi suatu aksiologi dalam musik. Apa yang kita sebut "wah... Enak ya" atau "wah... Bagus ya.." dan seterusnya, itu merupakan aksiologi dari musik, yaitu keindahan.

Fahrul Rozi, 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline