Lihat ke Halaman Asli

Karena Kau Tak tahu

Diperbarui: 13 Agustus 2016   13:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Dibalik marahmu padaku, aku membanting tulang kelak aku bisa mendengarmu tanpa ada waktu yang terbuang di setiap pekerjaanku. Maafkan bila aku tak menemani ceritamu dan inginmu.

Dibalik diamnya dirimu, aku bersedih hati padahal aku ingin mendengar motivasimu untuk kembali bekerja. Aku ingin kamu tahu, suatu hari pekerjaan ini adalah caraku untuk menghalalkan kamu.

Dibalik janji yang tak kutepati, adalah kerasnya dunia pekerjaan yang mampu mengecoh pikiranku dan mengabaikanmu hingga rasa menyesal selalu tumbuh dalam hatiku.

Ini memang kalimat galau penuh dengan sedih tanpa air mata.

Lebay dan sangat lebay.

Aku tak bisa koneksi lagi.

Aku tak bisa melihat ketikkan tawamu di pesan singkat.

Aku tak bisa lagi untuk mengajakmu ke suatu tempat yang kujamin kau bakal suka.

Hening menyelimuti media sosial yang biasa kita curhat.

Aku tak punya lagi ide untuk, entah bagaimana caranya bisa membuatmu mengerti betapa buruknya aku setelah tertinggal diam oleh dirimu.

Aku tak mau memaksa kamu ingin mengerti keadaanku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline