Lihat ke Halaman Asli

Konsep Pengasuhan Anak di Zaman Rasulullah, Masih Relevankah di Jaman Sekarang?

Diperbarui: 11 Oktober 2018   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

konsep pengasuhan kepada anak sudah ada dijaman Rasulullah. Bahkan dijelaskan di dalam Al-quran hingga hadist nabi tentang bagaimana mengasuh anak mulai dari awal lahir hingga dewasa saat ia siap untuk membina keluarga mereka sendiri. Saat anak lahir, maka kedua orangtua memiliki tanggung jawab untuk mengasuh, merawat, dan membesarkan anak anak mereka. Terlebih dalam agama islam, wajib hukumnya mengasuh anak sesuai yang telah ditulis dalam al-quran dan sesuai anjuran Rasul.

Sekarang kita sudah berada di mana jaman sudah disebut sebagai jaman modern, semua sudah modern, bahkan sekarang kehidupan sudah lekat dengan teknologi. Bisa terlihat saat ini orang-orang tidak bisa lepas dari gawai mereka, tidak bisa lepas dari koneksi internet sehingga tidak jarang yang jadi referensi para orangtua sekarang adalah artikel artikel yang bersifat modern bukan lagi anjuran rasul tentang bagaimana mengasuh anak supaya bisa menjadikan anak yang baik.

Lalu masih relevankah konsep pengasuhan di jaman Rosul untuk masa modern saat ini?

mari kita intip bagaimana rasul mengasuh anak cucunya dahulu. saya mengambil referensi dari artikel seseorang yang isinya membahas tentang bagaimana rasul mengasuh anaknya. Dijelaskan bahwa didalam hadits rasul telah membagi 4 fase dalam memberi pengasuhan dan pendidikan anak:

1. Fase anak berada di 7 tahun pertama

anak mulai diasuh oleh orangtua mulai usia 0. setelah anak lahir, bagaimana bentukan karakter anak nantinya adalah cerminan saat orangtua mengasuh. Rasul menganjurkan bahwa pada fase ini, anak tidak boleh dimarah marahi atau bahkan dibentak bentak. pada fase ini, orangtua tidak boleh memanjakan anak namun juga tidak boleh terlalu keras pada anak. anak pada usia ini akan meniru apa saja yang ia lihat, sehingga diharuskan orangtua mengajarkan dan mencontohkan hal hal yang baik kepada anak.

2. Fase 7 tahun kedua

Rasul menganjurkan bahwa pada fase ini orangtua harus memberikan bekal sebanyak banyaknya kepada anak. karena pada usia ini anak mudah sekali untuk terpengaruh dengan dunia luar karena menginjak usia menuju remaja. Oleh sebab itu dianjurkan kepada orangtua pada saat anak usia 7 tahun keatas, orangtua bukan hanya menyekolahkan ke sekolah formal saja melainkan juga memasukkan anak ke tempat mengaji atau TPQ. dengan begitu anak tidak hanya memiliki bekal duniawi saja melainkan bekal akhirat dan bisa memilih antara hal yang baik dan buruk. mengingat di jaman yang serba modern ini pergaulan sudah bebas bahkan tidak jarang kita melihat anak anak SD sudah bisa memfungsikan internet. oleh sebab itu orangtua harus menyiapkan bekal agama juga dalam masa perkembangan dan pertumbuhan anak.

3. Fase 7 tahun ketiga

Fase ini adalah masa dimana seorang anak akan mencari jati dirinya. Banyak orang yang mengatakan usia ini adalah usia labil karena anak akan terus mencari tentang kebenaran kebenaran yang membuatnya penasaran. Akan ada dua pilihan di fase ini, apabila saat di fase kedua anak dibekali hal hal yang baik dan tentang agama oleh orang tua, maka anak akan terus menjajaki dunia yang positif. Namun jika anak tidak dibekali sama sekali dan dibiarkan oleh orang tua,maka bisa saja anak menuju ke hal hal yang negatif.

4. Fase 7 tahun keempat

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline