Keluarga berencana atau biasa disingkat KB adalah salah satu program pemerintah yang tujuannya untuk membantu masyarakat menjaga jarak kelahiran, jumlah anak, dan menjadi kesehatan keluarga. Program ini sudah lama ada di Indonesia, tapi sampai sekarang masih menjadi topik yang sering dibahas oleh masyarakat karena mempunyai sisi positif dan negatifnya sendiri. Sebagai mahasiswa baru dibidang kesehatan masyarakat, saya ingin mencoba memahami dampak KB terhadap kesehatan masyarakat, baik dari segi manfaat maupun risikonya.
Dari sisi manfaat, KB punya peran besar dalam mencegah kehamilan yang tidak direncanakan. Kalau kita melihat di masyarakat, kehamilan yang tidak direncanakan sering menjadi masalah, baik untuk ibu maupun bayi tersebut. Ibu bisa mengalami risiko tinggi seperti anemia, stres, depresi setelah melahirkan. Bayi juga bisa lahir secara prematur, mengalami berat badan lahir yang rendah, dan rentan terkena masalah kesehatan. Dengan adanya KB, semua hal tersebut dapat dicegah karena orang tua memiliki kesempatan untuk mempersiapkan kondisi fisik, mental, dan ekonomi sebelum memiliki anak.
Selain itu, KB juga terbukti membantuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Data sensus penduduk tahun 2020 mencatat bahwa angka kematian ibu di Indonesia masih tergolong tinggi, yaitu 189 per 100.000 kelahiran hidup, dan penggunaan kontrasepsi dianggap menjadi salah satu cara efektif untuk menurunkan hal tersebut. Jarak kelahiran yang ideal juga membantu mencegah stunting pada anak, karena orang tua mempunyai cukup waktu untuk memberikan nutrisi dan perhatian yang penuh kepada anak sebelumnya. Dari sini dapat dilihat bahwa KB tidak hanya tentang mengatur jumlah anak, tetapi juga menjaga kualitas kesehatan keluarga dan masyarakat.
Tapi, disisi lain, program KB juga mempunyai tantangan fan risiko. Penggunaan alat kontrasepsi, seperti pil KB, atau suntik, sering menimbulkan efek samping. Beberapa orang mengalami mual, pusing, sakit kepala, perubahan mood, kenaikan berat badan, atau gangguan siklus menstruasi. Bahkan, pada sebagian kasus, penggunaan kontrasepsi hormonal dalam jangka panjang sering dikaitkan dengan risiko tekanan darah tinggi, migrain, gangguan kesuburan, sampai risiko pembekuan darah dan kanker tertentu. Hal-hal seperti ini yang membuat masyarakat ragu untuk menggunakan KB, apalagi jika mendapatkan informasi yang kurang jelas.
Selain masalah kesehatan, ada juga pro dan kontra dari sisi sosial budaya. Contohnya, ada kebijakan pemerintah yang mengatur penyediaan alat kontrasepsi untuk remaja. Sebagain orang setuju, karena menganggap bisa mencegah kehamilan dini dan memberikan edukasi terhadap kesehatan reproduksi. Tapi, disisi lain, ada juga yang menolak karena khawatir kebijakan ini akan mendorong perilaku seksual bebas di kalangan remaja. Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa program KB ini bukan hanya soal kesehatan, tetapi juga melibatkan nilai-nilai sosial, agama, dan budaya masyarakat.
Jika melihat secara keseluruhan, program KB mempunyai manfaat besar untuk kesehatan masyarakat, tetapi penggunanya perlu disertai edukasi yang tepat. Masyarakat perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan masing-masing metode kontrasepsi supaya bisa memilih yang yang paling sesuai dengan diri mereka. Edukasi juga penting supaya KB tidak hanya dipandang sebagai "alat" Untuk mencegah kehamilan, tetapi lebih ke arah perencanaan keluarga yang sehat dan sejahtera. Menurut saya, pendekatan ini bisa membuat program KB lebih diterima oleh masyarakat dan dampak layanan jadi lebih optimal.
Kesimpulannya adalah program KB memiliki pengaruh yang besar terhadap kesehatan masyarakat, baik dari sisi manfaat maupun risikonya. Di satu sisi, KB membantu mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, serta menjaga kesejahteraan keluarga. Namun, di sisi lain, risiko efek samping kontrasepsi dan kontroversi sosial-budaya membuat KB tidak selalu mudah diterima. Solusi terbaik adalah dengan memberikan edukasi dan konseling yang memadai, supaya masyarakat bisa mengambil keputusan yang tepat sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
KATA KUNCI : Edukasi, KB, Kesehatan,
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI