Lihat ke Halaman Asli

Faedah Media Sosial dalam Pembelajaran E-Learning Selama Pandemi

Diperbarui: 27 Januari 2022   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Virus Covid-19 masih menjadi perbincangan di kalangan dunia termasuk negara Indonesia, mengakibatkan pemerosotan di bidang teknologi, ekonomi, politik hingga merambatkan pendidikan. 

Pemerosotan ini mengakibatkan perubahan dan itu mengharuskan kita untuk bersiap diri, merespon dengan sikap dan tindakan sekaligus selalu belajar hal-hal yang baru. Negara maritim ini tidak sendiri untuk mencari solusi bagi Peserta Didik (Siswa dan Mahasiswa) agar tetap terpenuhi hak dan kewajiban pendidikannya.

Virus SARS-CoV-2  atau COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) pertama kali terdeteksi keberadaanya di Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini bisa menular dengan sangat cepat, hanya dalam waktu beberapa bulan. Gejala awal yang akan ditimbulkan dari virus ini yaitu bisa menyerupai gejala flu, sakit tenggorokan, dan sakit kepala. 

Dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus corona juga menular dari manusia ke manusia. Karena mudah untuk menular, pemerintah Indonesia melakukan pencegahan virus ini, dengan cara vaksinisasi dan pekerjaan dilakukan di rumah saja.

Pekerjaan dan pembelajaran dilakukan dengan cara jarak jauh. Pada masa pandemi Covid-19 bentuk pembelajaran yang diterapkan bagi peserta didik dari kalangan Siswa dan Mahasiswa di Indonesia dalam bentuk pendidikan mandiri dan pembelajaran E-learning. 

Menurut surat edaran (SE) Mendikbud Nomor 2 Tahun 2020 tentang pencegahan corona virus disease (covid19) pada satuan Pendidikan, Mendikbud menginstruksikan pemerintah daerah mengeluarkan aturan pembelajaran di rumah untuk 3 kategori wilayah dan membuat pedoman pembelajaran daring. 

Petunjuk teknis pembelajarn di rumah yang dikeluarkan pemerintah daerah di Indonesia khususnya di Kab/Kota di Jawa Barat semuanya berisi menghentikan pembelajaran luring (luar aringan) dan memberlakukan daring bagi semua satuan Pendidikan dengan memanfaatkan berbagai media daring yang disesuaikan dengan fasilitas yang dimiliki sekolah dan kemauan guru untuk menggunakannya.

Salah satunya Pembelajaran Dari Rumah (BDR) diterapkan di kampus yang berada di Yogyakarta yaitu Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta. Penerapan pembelajaran ini yaitu melalui E-Learning. Melalui pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi, pembelajaran online di Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta dapat berjalan, dengan cara melalui ponsel genggam dan laptop atau komputer yang dapat terhubung ke jaringan internet. 

Pembelajaran daring yang digunakan di kampus ini yaitu Lensa Unisa dipergunakan untuk pembelajaran daring berupa akses tugas yang diberikan Dosen kepada Mahasiswa, penyimpanan tugas mahasiswa, Dosen dapat mengirim rekaman kembali pembelajaran daring, dan Dosen juga dapat memberikan akses ujian ke Mahasiswa dari wibesite lensa unisa.Unisa SWAMahasiswa berguna untuk mempresensikan kehadiran Mahasiswa melalui kode yang diberikan oleh Dosen Pengajar. 

Namun, aplikasi ini mempunyai kekurangan yaitu tidak dapat di akses oleh ponsel genggam yang menggunakan IOS. G-Meet dan Zoom memiliki manfaat yang sama yaitu dapat melakukan proses belajar mengajar secara tatap muka melalui ponsel genggam, laptop atau komputer yang sudah terhubung dengan jaringan internet. 

Aplikasi ini juga dapat melalukan presentasi saat pembelajaran berlangsung. WhatsApp, berguna untuk menyampaikan informasi KBM secara online dan  Google Classroom berguna untuk memberikan tugas dan memberikan nilai dari Dosen ke Mahasiswa secara online dan mahasiswa juga dapat mengumpulkan tugasnya ke aplikasi ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline