Lihat ke Halaman Asli

Eva Nur Khofifah

Penulis 5 Buku, Praktisi Pendidikan Keluarga, Hipnoterapis, Founder @mozaikpsikologi

Menyapih Anak dengan Metode Weaning With Love

Diperbarui: 2 Juli 2021   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : beautynesia.id

Menyapih anak memang menjadi fase yang menegangkan untuk para momy karena setelah menikmati attachment yang tinggi selama menyusui dua tahun lamanya, kini ibu dengan berat hati harus mengganti attachment tersebut dengan cara yang berbeda. Tentunya bukan hal yang mudah namun tetap mau tidak mau, suka tidak suka itu mesti dilakukan demi kebaikan para momy dan ananda tercinta. 

Namun ternyata seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan, untuk para momy yang ingin move on dari stigma negatif selama proses menyapih, kini hadir metode yang efektif untuk menyapih yakni metode WWL atau Weaning With Love. Weaning With Love/ menyapih dengan cinta ini sangatlah efektif sekali selama para momy mengikuti rule/tips yang ada.

Apakah bisa menyapih dengan adanya cinta? padahal stigma yang terjadi menyapih penuh dengan drama dimana anak rewel, kesal dan momy pun kesakitan dengan payudara yang bengkak yang akhirnya jadi ikut uring-uringan atau marah gak jelas.

Pertanyaan tersebut tentunya muncul dibenak momy yang penasaran tentang bagaimana caranya metode WWL ini, metode yang tentunya memberikan dampak positif untuk momy dan ananda tercinta. Jika dilakukan dengan penuh kesabaran dan keuletan maka momy sendiri yang akan menikmati hasilnya pula, bukan hanya untuk ananda saja.

Baca juga: Tantangan Mendidik Anak Laki-laki dan Perempuan

Mari kita bedah apa saja sih tips nya supaya momy sukses menyapih dengan metode WWL, chek it out !!!!

1. Hitung bulan apa ananda harus disapih, lalu persiapkan minimal satu bulan sebelumnya untuk memulai proses menyapih.

Begini contohnya, ananda genap berusia 2 tahun pada bulan juli misalnya, maka dari awal bulan juni momy sudah mempersiapkan proses penyapihan dengan maksud untuk ancang-ancang supaya ananda tidak shock jika disapih mendadak.

2. Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap.

Maksud frekuensi menyusui dikurangi misalnya ananda pada pagi hari biasa menyusu 5 kali maka dikurangi jadi 4 kali dan seterusnya selama sebulan sampai ananda benar-benar tidak menyusu sama sekali, begitupun pada siang hari dan malam harinya. Maksud dilakukan secara bertahap adalah supaya ananda beradaptasi dengan baik, bahkan ananda tidak sadar bahwa ia sedang disapih karena menikmati prosesnya.

Efek bertahap ini pun sama manfaat untuk momy supaya bisa beradaptasi dengan baik, sehingga payudara tidak bengkak sama sekali dan secara psikologis pun momy dan ananda tidak merasa shock karena penyapihan mendadak. Jadi ananda tidak memiliki perasaan kehilangan momy ketika proses penyapih, goal nya ananda dan momy tetap happy.

3. Sediakan susu pengganti ASI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline