Lihat ke Halaman Asli

Hujan Penghujung November

Diperbarui: 26 November 2015   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

 

 

(sumber ilustrasi: www.google.com)

 

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku,

yang dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah batasnya,

yang setia mengusut rahasia demi rahasia,

yang tak putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku.
Aku mencintaimu, itu sebabnya aku tak akan pernah selesai mendo'akanmu .

(Sapardi Djoko Damono)

Akhir november yang hujan. Mungkin hanya kebetulan, belakangan ini hujan yang mengguyur dari atap langit menampar-nampar tanah lebih keras, lebih deras, makin keras, makin deras.

Empat tahun lalu aku memulai hidup baru tanpa dirinya, ternyata begitu sulit. Aku bagaikan debu yang selalu mengikuti arah angin. Tidak tahu arah tujuan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline