Waktu itu, jantungku berdenyut menembus kalbu
Mengitari malam-malam yang sunyi dengan pintu kanan kiri yang sudah tertutup rapat rapat
Tak terlihat segelintir orang, yang ada hanyalah angin yang berhembus kencang
Luapan takut yang ku bungkam, hendaklah harus ku tahan
Tat kala melihat bulan dan bintang memenuhi cakrawala nan indah gemintang
Menyusuri kunang-kunang yang berterbangan
Sejenak ku lupa,....
Telah jarang ku melihat kunang-kunang, yang ada hanyalah layar handphone memancar
Ku ucapkan selamat malam sunyi..
Terkadang kakiku begitu letih berjalan menikmati pemandanga malam ini sekaligus gembira...
Hanya saja ku tak tahu
Mengapa sunyi ini begitu berbeda
Dikala senja yang begitu merenda
Di bulan ramadhan yang begitu memanjakan mata
Selamat malam, sunyi...
Ke lanjutkan lagi perjalanan ini
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI