Lihat ke Halaman Asli

Edy Priyatna

TERVERIFIKASI

Karyawan Swasta

Puisi | Sebilang Detak Dalaman Hati

Diperbarui: 4 Maret 2019   08:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: topimages.com

Puisi : Edy Priyatna

Sekarang lazimnya kerap terdengar. Bunyi indah pengantar tidur. Nyanyian jangkrik temaram. Melantunkan tembang kesepian. Atau gita katak nan merindu. Mengarung bulan berjalan. Beserta mengiringi bintang bernyanyi. Akankah alunan indah ini pudar. Membuat mata menatap nanar. Waktu ini semua tak ada lagi.

Bengal itu akan datang. Di setiap tarikan hembusan nafas. Sebilang detak dalaman hati. Akhir sebuah keyakinan kiranya takkan gagal. Perlu angin malam mendekap kesunyian. Sendiri berjalan di persimpangan. Bulan hilang di telan kelam awan. Memandang lelap wajahmu. Ku harap ada kepastian. Manakala kau terjaga di keesokan fajar.

(Pondok Petir, 27 Pebruari 2019)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline