Lihat ke Halaman Asli

Epang

Pegawai

Apa Itu Neurotoxin?

Diperbarui: 15 Januari 2023   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Neurotoxin adalah zat beracun yang secara khusus menargetkan sistem saraf. Neurotoksin dapat terjadi secara alami, seperti yang dihasilkan oleh jenis ular dan laba-laba berbisa tertentu, atau dapat dibuat oleh manusia, seperti yang digunakan dalam pestisida dan senjata kimia.

Efek neurotoksin tergantung pada toksin spesifik dan rute pemaparan. Beberapa neurotoksin bekerja pada sel saraf, mengganggu transmisi normal impuls saraf dan menyebabkan kelumpuhan atau kematian. Lainnya bekerja pada otot, menyebabkannya berkontraksi tak terkendali atau menjadi lemah. Yang lain lagi bertindak di otak, menyebabkan halusinasi, kebingungan, atau perubahan perilaku lainnya.

Beberapa contoh umum neurotoksin meliputi:

Toksin botulinum: Neurotoksin ini diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum dan merupakan salah satu racun paling kuat yang diketahui. Kerjanya dengan menghalangi pelepasan asetilkolin, zat kimia yang memungkinkan impuls saraf ditransmisikan dari satu sel saraf ke sel saraf lainnya.

Tetrodotoxin: Neurotoxin ini ditemukan pada spesies ikan buntal dan kadal air tertentu, dan bekerja dengan menghalangi transmisi ion natrium melintasi membran sel saraf.

Conotoxins: Neurotoxins ini diproduksi oleh siput kerucut dan bertindak dengan menghalangi transmisi berbagai neurotransmiter, seperti asetilkolin, glutamat, dan GABA.

Piretrin: Neurotoksin ini ditemukan pada jenis bunga tertentu dan digunakan sebagai insektisida. Mereka bertindak dengan mengganggu fungsi normal sistem saraf serangga, menyebabkan kelumpuhan dan kematian.

Penting untuk dicatat bahwa racun saraf bisa sangat berbahaya, dan paparan tingkat tinggi bisa mematikan. Penting untuk menangani racun saraf dengan hati-hati dan mengikuti semua tindakan pencegahan keselamatan yang sesuai saat bekerja dengannya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline