Lihat ke Halaman Asli

Eni Darwati

SMP N1 Watukumpul

Rendahnya Kemampuan Siswa Kelas VII SMP N 1 Watukumpul dalam Unggah Ungguh Basa Jawa

Diperbarui: 6 Agustus 2023   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Rendahnya  Kemampuan Siswa Kelas V11

 SMP N1 Watukumpul Dalam Unggah-Ungguh  Basa Jawa

oleh : Eni darwati.S.S

enidarwati84@gmail.com

Bahasa daerah yang memiliki jumlah penutur terbanyak adalah bahasa Jawa. Penutur bahasa Jawa digunakan sebagian besar oleh penduduk Jawa di bagian timur, dan tengah. Saat ini, bahasa Jawa terancam punah karena ditinggalkan penuturnya sebagai akibat dari globalisasi dan perkembangan teknologi. Masyarakat khususnya generasi muda sudah mengabaikan bahasa daerah.

Masyarakat lebih suka menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa asing daripada bahasa daerah sebagai bahasa ibu, sehingga generasi muda kurang memahami tentang bahasa daerahnya Dari realitas tersebut dikhawatirkan bahasa dan unggah-ungguh Jawa akan hilang dari peredaran masyarakat di Jawa. Sebuah tradisi, adatistiadat, budi pekerti dan bahasa, semuanya bisa dikatakan kebudayaan. Bahasadaerah juga salah satu yang terpenting untuk dilestarian. Bahasa Jawa merupakan peninggalan leluhur yang wajib dijaga kelestariannya.

 Bahasa Jawa merupakan Muatan Lokal Provinsi Jawa Tengah pada sekolah dasar hingga menengah. Hal tersebut dikukuhkan dengan SK. Gubernur Jawa Tengah Nomor: 423.5/5/2010 tanggal 27 Januari 2010 tentang Kurikulum Muatan Lokal Bahasa Jawa untuk jenjang pendidikan SD/SDLB/MI, SMP/SMPLB/MTs Negeri dan Swasta. 

Pada pembelajaran Bahasa Jawa di kelas VII SMP N1Watukumpul (peristiwa) ditemukan fakta tentang rendahnya kemampuan berbahasa Jawa secara lisan. Indikatornya antaralain: (1) saat berkomunikasi, mereka mencampuradukkan antara bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, (2) anak tidak dapat membaca bacaan dengan lancar, (3) anak tidak memahami makna kata yang dibaca sehingga tidak mampu memahami makna kalimat yang dibaca, (4) anak tidak dapat memberikan intonasi yang tepat atas bacaan yang dibaca atau dialog yang diragakan, (5) anak salah ekspresi saat membaca bacaan atau meragakan dialog, misalnya dialog sedih ekpresi wajahnya biasa-biasa saja, dan (6) anak tidak memiliki kepercayaan diri untuk berkomunikasi dengan bahasa Jawa saat pembelajaran karena takut salah

Semula hal tersebut dianggap wajar, karena guru melihat dari beberapa factor yang menyebabkan rendah nya kemampuan siswa SMP N1 Watukumpul, diantaranya factor lingkungan. Siswa Sebagian besar menggunakan Bahasa jawa ngoko ngapak. Selanjutnya guru mulai memberikan perhatian serius untuk mengatasi masalah tersebut. Hal itu karena kemampuan berbahasa Jawa memiliki nilai strategis bagi perkembangan belajar siswa SMP N 1 Watukumpul, dengan alasan berikut ini:

1. Bahasa Jawa merupakan bahasa ibu dan bahasa pergaulan sehari-hari sehingga peserta didik wajib dibiasakan berbahasa dengan benar.

2. Bahasa Jawa selain berfungsi komunikatif juga berperan dalam pembentukan perilaku, etika, dan kepribadian. Ada tempat sendiri dalam penggunaan Bahasa Jawa, bahasa untuk orang yang lebih tua dari kita berbeda dengan bahasa yang digunakan untuk orang yang setara kita atau teman kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline