Lihat ke Halaman Asli

Endro S Efendi

TERVERIFIKASI

Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Ingin Bebas dari Utang, Coba Lakukan Cara Ini

Diperbarui: 7 Agustus 2017   23:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penulis buku Mustahil Miskin, Ustaz Luqmanulhakim di hadapan jamaah Masjid Agung Pelita Samarinda, (7/8/2017)

MASJID AGUNG PELITA -- Rezeki sedang sulit, utang bertumpuk dan terus bertambah. Lantas apa sebenarnya yang harus dilakukan untuk bisa lepas dari masalah tersebut? Hal itulah yang dibeber penulis buku 'Mustahil Miskin', Ustaz Luqmanulhakim dalam tausyiah subuh di Masjid Agung Pelita Samarinda, (7/8/2017).   

Pemimpin Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin Pontianak ini mengakui, sebagai manusia biasa, pernah mengalami hal yang sama. "Hidup babak belur, banyak utang," katanya.

Kondisi tersebut membuat dirinya juga melakukan kesalahan fatal. Kesalahan fatal yang pernah dilakukannya adalah, merasa bahwa dirinya ditinggalkan oleh Allah.

"Saya sempat membatin, saya ini alumni pesantren. Kenapa hidup saya begini," ujarnya mengisahkan masa lalunya.

Semakin menyalahkan keadaan, kondisi hidupnya dirasakan semakin parah. "Utang bertumpuk, masalah malah semakin ruwet" kata pria berusia 33 tahun ini.

Hingga akhirnya, saat bercermin dan merenungi dirinya, pria lulusan S2 Public Relation dari salah satu perguruan tinggi di Malaysia menyadari, dialah yang meninggalkan Allah.

Maka, yang dilakukan Ustaz Luqman yakni memperbaiki ibadahnya. Termasuk mulai salat berjamaah, tak terkecuali subuh. Ia menyampaikan, tak banyak orang yang mampu ke masjid untuk salat subuh berjamaah. Padahal sudah disebutkan dalam hadits Rasulullah, salat dua rakaat sebelum subuh itu lebih utama dibandingkan dunia dan seisinya.

"Selama ini, bagaimana bisa membangun bisnis, kalau bangun subuh saja susah," katanya. Karena itu, ia merasa bersyukur ketika melihat kenyataan jumlah jamaah salat subuh di Masjid Agung Pelita Samarinda cukup ramai.

Secara perlahan, setelah kembali ibadah dan memohon ampunan, pria ini mengakui hidupnya selalu dicukupkan. "Finansial mungkin belum banyak, tapi selalu dicukupkan dan dibebaskan dari utang," katanya.

Hingga tak terasa, pondok pesantren yang ia pimpin di Pontianak, kini memiliki aset dari wakaf jamaah totalnya mencapai Rp 20 miliar. "Bahkan ada jamaah yang wakaf tanah sampai 5 ribu hectare," imbuhnya. Pondok pesantren yang dipimpinnya pun kini membina 37 panti asuhan dan penghafal Quran yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Masih terkait dengan masalah tersebut di atas, Ustaz Lukman kemudian menyampaikan kisah ulama besar Imam Hasan Al Basri. Ketika itu Imam Hasan Al Basri menerima kedatangan jamaah yang mengeluh tentang musim kemarau berkepanjangan, tak kunjung hujan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline