Lihat ke Halaman Asli

Endhy GW

Kembali menulis

Indonesia Hijau Indonesia Maju

Diperbarui: 25 Juli 2022   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: g20.org

Indonesia Maju melalui Investasi Hijau

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-Nya sehingga masyarakat Indonesia berhasil melalui masa-masa pandemi yang serba sulit selama kurun waktu 2 tahun lebih ini. 

Saat ini di tahun 2022, jika menilik ke belakang di era-80 dan 90, jika kita menonton film-film Hollywood, tahun 2000 keatas merupakan tahun masa depan yang serba futuristik. 

Atmosfir yang penuh dengan teknologi ter-mutakhir seperti sistem transportasi super canggih dengan mobil terbang, bangunan-bangunan menjulang dengan tatanan kota yang serba hijau, udara yang bersih dan masih banyak hal menakjubkan lainnya.

Pertanyaannya, dimanakah semua impian dan imajinasi kita tentang masa depan seperti yang tampak pada film-film Hollywood itu? Pada kenyataannya, cara kita hidup masih tergolong primitif dan konvensional. Bagaimana tidak? Banyak orang masih dengan mudahnya membakar sampah dengan alasan lebih praktis. 

Membuang dan memilah sampah pun masih harus diingatkan. Begitu kecanduannya masyarakat terhadap produk rokok sehingga pada saat berkendara pun merokok tanpa mempedulikan betapa bahayanya abu rokok jika masuk ke mata pengendara motor di belakangnya. 

Penggunaan sampah plastik sekali pakai berlebihan yang dibawa rombongan ke lokasi wisata namun tidak memperhatikan kebersihan lokasi wisata yang dituju, serta masih begitu banyak hal lain yang menjadikan masyarakat kita sulit maju dan berkembang dalam hal penghijauan dan teknologi.

Sepertinya masih butuh waktu yang tidak singkat untuk mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia. Belum lagi soal harga mobil listrik yang tergolong tinggi sehingga masyarakat belum tertarik untuk memiliki kendaraan yang lebih ramah lingkungan, harga motor listrik pun tidak jauh berbeda dengan harga motor berbahan bakar fosil. Investasi di bidang kendaraan listrik akan lebih menjanjikan daripada terus-menerus memberi subsidi BBM yang harganya kian meroket dengan adanya perang Rusia di Ukraina.

Penggunaan listrik berlebih dan ketergantungan masyarakat terhadap PLN juga faktor lain yang perlu dibenahi, jika terjadi pemadaman listrik bergilir maka genset berbahan bakar solar pun jadi alternatif satu-satunya kantor perusahaan dan perhotelan. 

Begitu pula dengan tambang batu bara yang limbahnya menjadi polusi yang berdampak bagi kesehatan masyarakat sekitar. Sudah saatnya kita belajar dari negara maju yang lebih memilih berinvestasi di energi yang lebih bersih, terbarukan dan berkesinambungan seperti tenaga surya dan angin.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline