Lihat ke Halaman Asli

Endah Wahyu Sugiharti

Pendidik, Pengrajut, dan Ibu Rumah Tangga

Perbedaan Kecerdasan Anak 90an dan 2000an

Diperbarui: 15 November 2018   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Anak cerdas adalah impian para orangtua. Tidak ada orangtua yang tidak menginginkan anaknya mencari pribadi yang cerdas dan memiliki masa depan yang cerah.

Orangtua selalu berharap hidupnya dimasa tua dirawat oleh anaknya yang telah sukses dari hasil kerja keras dan pengasuhannya.

Anak yang sukses tidak terlepas dari perlakuan orang dimasa kecil anak. Orang sukses akan terbiasa hidup sederhana bersama orangtuanya dimasa kecil. Terbiasa menjadi manusia mandiri dimasa kecil dan terlatih bekerja dari pagi hingga senja menyapa.

Anak pada zaman 90 an pasti merasakan bagaimana keterbatasan hidup yang dialaminya. Kurangnya media-media pembelajaran dan transfortasi sehingga membuat mereka berputar otak untuk menbuat media belajar sendiri dan rela berjalan kaki berkilo-kilo meter demi cita-cita yang diharapkan.

Sangat berbeda sekali dengan anak 2000 an yang mana zaman semakin modern dan semakin berkembang atau pesatnya perubahan yang membuat anak lebih bersikap instan dan lebih menginginkan hal-hal instan dan cara berfikir mereka pun terbentuk instan karena perubahan zaman yang sangat melejit ini.

Melihat cara pandang anak 90 dan 2.000 an kita dapat menyimpulkan bahwa cara pandang anak pada setiap masa akan berbeda satu sama lain yang menyamakan bagaimana terbentuknya karakter yang baik bagi anak adalah pola asuh dan cara penanaman hal-hal yang penting dari orangtua untuk anak-anaknya.

Semakin berkembangnya zaman, semakin kejam pengaruh global pada kehidupan manusia itu sendiri. Yang mampu mengalahkan semuanya adalah penanaman yang baik dari orangtua yang dilakukan sejak dini mungkin. Penanaman pandangan yang luas terhadap anak akan kehidupannya dimasa depan agar tidak menyimoang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline