Lihat ke Halaman Asli

Keluarga dan Pola asuh

Diperbarui: 26 September 2018   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak. Setiap keluarga memiliki kepribadian masing-masing dan pola pengasuhan terhadap anak-anaknya. setiap anak dalam keluarga berbeda pola asuhnya.

Saya sebagai anak pertama, dari kecil hingga dewasa berbeda-beda pola asuhnya, ketika saya masih kecil usia sebelum taman kanak-kanak dan belum mempunyai seorang adik, pola asuh orang tua terhadap saya adalah otoriter, saya tidak boleh begini dan begitu, nurut dengan orang tua.

Setelah saya menginjak usia taman kanak-kanak dan di jenjang setelahnya, pola asuh orang tua mulai berubah dengan pola asuh demokratis, saya belajar ini itu tetapi orang tua juga memantau keinginan saya.

Dan berbeda lagi saat masa SMA, karena saya harus keluar rumah "anak rantau" tapi merantaunya dari desa ke kota, hehe.. orang tua saya melepas, tapi apapun yang saya inginkan saya masih mengingat pola asuh orang tua tidak baik melakukan ini itu, ini lho yang benar, masih dalam ingatan apa yang orang tua lakukan sejak saya masih kecil hingga mengingat pola asuh dari masa ke masa.

Memang menurut saya pola asuh sangat berpengaruh hingga kita dewasa nanti, sampai akhirnya kita membentuk keluarga sendiri, menjadi orang tua bagi anak-anak kita, lalu.. bagaimanakah pola asuh selanjutnya terhadap keturunan? jawabannya.. setelah nanti saya berkeluarga. Hehe.

Selamat beraktivitas, salam hangat dari sang mentari...




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline