Lihat ke Halaman Asli

Indahnya Hidup bersama Tetangga

Diperbarui: 15 Oktober 2022   06:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Indahnya Hidup Bersama Tetangga 

Manusia adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial tentu saja kita tidak akan pernah bisa hidup sendiri tanpa adanya orang lain. Dimana pun kita berada, sesungguhnya kita sangat butuh orang lain. 

Jika kita tilik kembalim ke belakang saat kita lahir, orang tua kita pasti butuh pertolongan orang lain. Dia tidak bisa melahirkan kita sendiri tanpa bantuan dari orang lain. Katakanlah itu bidan, baik di desa maupun dikota. Untuk mengurus kita kedua orang tua kita juga butuh tetangga. Apalagi ibunkita masih dalam keadaan lemah.

Saat kita sudah mulai tumbuh menjadi anak-anak yang lucu, kita juga butuh sahabat dari anak-anak tetangga untuk bermain. Ibu kita pun sesekali juga butuh tetangga untuk menitipkan kita saat dia terdesak sementara anggota keluarga kita tidak ada di rumah. 

Atau bisa saja tetangga kita akan jadi tempat penitipan anak selamnya saat kedua orang tua kita sibuk dalam bekerja. Bisa saja dia dibayar atau bagaimana sesuai kesepakatan kedua belah pihak. 

Ketika ada hajatan baik itu pesta pernikahan atau acara sunatan, akikahan, kematian dan lain-lain kita juga pastinya butuh tetangga untuk datang menolong dan meramaikan acara. 

Tetangga begitu sangat kita butuhkan dalam hidup siapapaun. Ada saja hal-hal menarik yang bisa kita lakukan bersama tetangga. Seperti yang pernah saya lakukan Setiap tahun bersama tetangga saya. Yakni saat hari raya kurban. Satu hari sebelum hari raya kurban biasanya kami menyemblih hewan akikah. 

Karena ada saja yang mengantarkannya ke tempat kami. Hewan itu disembelih baik kambing atau sapi. Kemudian dimasak secara beramai-ramai. Dengan suasana yang penuh gembira dan kerjasama yang sangat kompak. 

Setelah itu kami bungkus dan kami bagikan kepada para tetangga yang ada di satu RT kami. Jika masakan itu masih belum habis kami akan antarkan kepada tetangga yang berada di RT sebelah.

Begitu juga disaat penyembelihan hewan kurban sudah dilakukan. Kami ibu-ibu akan selalu ikut nimbrung dengan bapak-bapak untuk memotong-motong daging yang telah dipisahkan dari kulit dan tulang. Baik itu sapi, kerbau atau kambing dalam suasana yang sangat akrab.

Diluar kegiatan ini kami bersama tetangga juga sering mengadakan kumpul bareng. Makan bersama diatas daun pisang di tengah kebun cabe atau terong. Di sana kami akan membakar ikan, ayam dan lainnya. Ini sebagai salah satu cara untuk akrab dengan tetangga diluar jam sibuk bekerja. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline