Lihat ke Halaman Asli

Ellyta Lufihasna Wakhanda

Blogger | Full time mom | Magister Pendidikan

5 Strategi Sukses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru): Tidak Cukup Hanya Promosi!

Diperbarui: 5 Juli 2023   19:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pexels.com

Bermunculannya lembaga-lembaga pendidikan baru, pada satu sisi memberikan sinyal positif akan tingginya perhatian pemerintah dan masyarakat terhadap dunia pendidikan, namun pada sisi lain menyisakan cerita tentang persaingan antar lembaga pendidikan yang semakin atraktif. Lembaga pendidikan kini pun dipandang sebagai lembagai bisnis. Ketika lembaga pendidikan mampu untuk bersaing dan lebih unggul dari lembaga lainnya maka secara tidak langsung banyak pelanggan akan melirik dan tertarik. Menurut Edward Sallis, pelanggan pendidikan secara internal adalah guru dan staff yang ada di sekolah, sedangkan secara eksternal pelanggan pendidikan adalah pelajar, orangtua, kepala daerah, sponsor, pemerintah, masyarakat dan bursa kerja. Dalam bisnis ada yang namanya pemasaran. Begitupun dalam lembaga pendidikan, pemasaran mutlak diperlukan karena persaingan antar lembaga pendidikan semakin ketat. Hal itu terlihat dari munculnya berbagai lembaga pendidikan yang selalu menawarkan inovasi dan keunggulannya.

Sebelum masuk pada strategi sukses PPDB, perlu diketahui bahwa ada 2 elemen penting dalam rangka memasarkan jasa pendidikan ke masyarakat. Pertama, baiknya kualitas promosi dan komunikasi antara sekolah dan masyarakat. Kedua, kemampuan sekolah untuk memahami kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Berikut ini adalah beberapa strategi efektif yang dapat dilakukan sekolah dalam PPDB:

1. Aktif Melakukan Promosi

Promosi sekolah merupakan cara mendapatkan siswa baru bagi suatu sekolah. Dengan promosi yang tepat dan efektif, sebuah sekolah bisa mendapatkan siswa yang sesuai dengan harapan dan daya tampung sekolah. Promosi ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Agar promosi sekolah dapat berjalan baik, maka perlu adanya pemetaan target calon peserta didik. Selain kategori umur, kriteria pemetaan target bisa bermacam-macam variabel. Misal, tentang keminatan calon peserta didik, jika sekolah anda adalah sekolah kejuruan bisa lakukan promosi dengan memberikan tes minat, bakat dan kemampuan pada calon peserta didik dan memberikan konsultasi rencana lanjut studi secara gratis. Atau jika sekolah anda merupakan sekolah dengan peserta didik yang berdomisili di daerah tertentu, maka bisa dilakukan promosi yang memberikan kemudahan layanan transportasi antar jemput.

Pemetaan target ini sebaiknya dilakukan secara kontinyu dan dievaluasi secara berkala, supaya pihak sekolah mendapatkan data yang up to date sehingga akan memudahkan melakukan strategi promosi pada tahun-tahun ajaran berikutnya. Setelah dilakukan pemetaan, langkah promosi selanjutnya adalah mengenalkan sekolah pada masyarakat. Pengenalan ini bisa dengan kegiatan temu langsung (offline) seperti open house sekolah dan bazar, home visit calon peserta didik, presentasi ke sekolah yang jenjang lebih rendah, menyelenggarakan pameran. Kemudian pengenalan dengan melibatkan teknologi/digital marketing dengan memanfaatkan platform media digital dan media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, Twitter, YouTube, WhatsApp, Telegram, dan lain-lain. Pastikan sekolah memiliki official account tersendiri yang secara konsisten diupdate dengan konten-konten yang menarik sesuai segmen pasar. Digital marketing ini juga memberikan harapan agar program dan keunggulan sekolah dapat efektif diketahui oleh masyarakat luas.

sumber gambar: pexels.com

Saat melakukan promosi sekolah, perhatikan adab maupun etika. Hindari memberikan jaminan dan janji-janji yang terlalu muluk hingga mempengaruhi citra sekolah, seperti menghasilkan pelajar dengan standar jaminan tertentu, karena hal ini adalah sesuatu yang mustahil. Sebagaimana Lynton Gray mengungkapkan bahwa manusia tidak sama, dan mereka berada dalam situasi pendidikan dengan pengalaman, emosi, dan opini yang tidak bisa disama ratakan.

Jadi, fokus promosi lebih pada mengenalkan sekolah dengan jaminan mutu dan pelayanan yang nantinya akan memberikan kepuasan bagi pelangganya. Pelanggan menilai mutu dengan berdasarkan persepsi mereka tentang apa yang mereka terima dengan apa yang mereka harapkan.

2. Menjalin Kemitraan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline