Lihat ke Halaman Asli

Elly Suryani

TERVERIFIKASI

Dulu Pekerja Kantoran, sekarang manusia bebas yang terus berkaya

Perempuan yang Produktif Ketika Lansia, Sebab Usia adalah Senja yang Berbinar Semangat

Diperbarui: 31 Mei 2021   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi lansia. (sumber: PEXELS/ANDREA PIACQUADIO via kompas.com)

Betapa senang melihat foto di atas. Nenek-nenek ceria sedang sibuk menulis pada laptopnya di alam terbuka. Barangkali seusai beliau merawat kebun, lalu menulis, atau melihat gambar yang entah apa.  Apapun, bagi saya gambar ini menggugah dan bikin saya tersenyum.

Pernah baca atau bahkan bertemu dengan almh Mba Lindu? Saya belum. Beruntung teman-teman yang pernah makan gudegnya dan bertemu langsung beliau. Saya hanya sempat membaca tulisan tentang kisah hidupnya. Pernah juga menonton profil beliau di Netflix, seri Street Food Asia, episode Jogyakarta, Indonesia. Mbah Lindu, perempuan lanjut usia yang semangatnya membara dan produktif banget di usia lansianya. 

Pernah bertemu Jay Fang ? itu loh nenek-nenek nyentrik yang terkenal dengan kedai Street Food di Bangkok. Beliau langsung memasak di kedainya. Omelet Crabnya terkenal dan konon enak banget dan kedainya mendapat Bintang Michelin untuk kategori makanan street food. Beruntung bagi yang pernah bertemu atau makan makan di kedainya di Bangkok. Saya, he, belum. 

Hanya saya masih tetap merasa beruntung bisa memenemukan profilnya dengan mudah di internet. Bisa menonton bagaimana uniknya gaya beliau memasak di laptop saya, gara-gara nonton Street Food Asia di Netflix.

Ada lagi Jeong Kwan, nenek-nenek bhiksu di Korea yang semangat menjalankan kehidupan rahibnya sambil terus memasak dan menyebarkan makanan biara. 

Makanan yang disebut sebagian orang sebagai makanan  filsuf. Makanan sederhana dan membumi ala bhiksu. Tanpa hewani, tanpa bumbu banyak yang menyengat dan berasal dari kebun yang mereka kelola sendiri. Saya menemukan beliau juga di Netflix, seri Table's Chef, lupa episode ke berapa.

Para perempuan lansia di atas hanya contoh bahwa produktivitas itu tak kenal usia. Banyak orang yang justru makin produktif dan makin bersinar saat lansia. Barangkali karena perjuangan itu sebuah proses dan jelas memakan waktu. Baru berhasil saat usia tua, bisa jadi. Artinya, usia lanjut itu bukan halangan untuk tetap produktif sepanjang sehat. Sehat jasmanni, sehat rohani. 

Jumlah lansia (penduduk berusia 60 tahun ke atas) Indonesia hasil sensus penduduk Tahun 2020 adalah 9,78 persen dari total jumlah penduduk. Jangan tanya, berapa yang sudah divaksinasi Covid-19 ya? sebab masih banyak yang belum divaksin. Tetapi dari angka tersebut menunjukkan bahwa pada Tahun 2020 Indonesia sedang berproses menuju era Ageing Population, era ketika penduduk Lansia berjumlah 10 persen ke atas. 

Pada beberapa kalangan, banyak lansia sengaja tetap bekerja di masa Lansia dengan banyak alasan. Antara lain untuk mengurangi pikun. Ada pula yang karena alasan mengurangi kebosanan. 

Sumber Foto: shutterstock.com

Lebih banyak pula karena tuntutan hidup, kalau tidak bekerja akan makan apa, kira-kira seperti itu. Banyak pula yag tetap berkerja meski finansialnya sudah mapan dengan alasan ingin memberi kemanfaatan pada kehidupan. Memberi semangat pada yang muda-muda dalam keluarganya dan lingkungan, bisa jadi.

Apapun itu, buat saya itu mengagumkan dan patut dicontoh sisi positifnya. Itu juga kalau mau, kalau gak ya jangan. Hiks tiba-tiba inget video tiktok resep masakan emak-emak betawi yang dishare Nana Pink, teman di Kompal, haha. Kalau saya sih mau. Bagi kita yang pengen menyerap sebanyak mungkin hal positif yang dibagi dunia, kenapa gak ya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline