Beredarnya narasi-narasi yang bersifat black campaign (kampanye hitam) di ruang publik, dinilai menjadi kontra produktif, dalam pelaksanaan Kongres GMKI ke 39 yang tengah dihelat di Samarinda, Kalimantan Timur.
Karena itu narasi-narasi tersebut diminta untuk dihentikan, karena mendegradasi keberadaan personal kader GMKI. Khususnya calon kandidat yang berkontestasi dalam forum Kongres GMKI.
"$top hoaks dan black campaign. Ini tidak relevan dengan esensi dan tujuan berorganisasi di GMKI. Yakni mengedukasi dan memberi penguatan bagi kader yang berkualitas," ujar Bendahara Umum PP GMKI Prima Surbakti.
Prima menyebutkan, saat ini tengah beredar black campaign terhadap dirinya dalam bentuk narasi. Atas adanya aksi dugaan kekerasan yang melibatkan oknum PP GMKI terhadap peserta di lokasi kongres.
Adanya kekerasan tersebut beredar di Grup WA civitas GMKI bahkan di media sosial Facebook. Dimana mengaitkan oknum PP tersebut sebagai bagian dari tim dari Prima, selaku Bakal Calon Ketua Umum PP GMKI kedepan. Padahal yang bersangkutan sama sekali tidak terlibat di dalamnya.
"Jangan membangun narasi di ruang publik sebagai black campaign hanya demi kepentingan kontestasi. Tidak ada kaitan dengan tim sukses. Jangan menggoreng hal yang tidak ada kaitannya dengan saya," ujarnya.
Ia mengatakan untuk agenda suksesi, dikembalikan ke cabang cabang untuk menentukan pilihannya. Tidak perlu menjatuhkan dengan cara tidak sehat. "Ini forum Kongres ada agenda terkait pemilihan. Kita fokus saja agar kongres berjalan lancar," paparnya.
Prima menyebutkan sudah beberapa kali diterpa hoaks dan black campaign. Termasuk dirinya disebutkan menghadap Ketua Umum GRIB Hercules, untuk menyampaikan perkembangan konsolidasi dukungan dari Cabang-Cabang GMKI.
Padahal itu tidak benar. Karena untuk apa ia harus menghadapi Hercules guna menyampaikan perkembangan konsolidasi dukungan. Sementara yang bersangkutan tidak menjadi bagian dari civitas GMKI.