Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Kepada Lelaki yang Menanam Rindu di Lini Masa

Diperbarui: 10 Agustus 2023   00:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi via unsplash

Kelak, katamu,
rindu yang kausemai 'kan bersemi
Merupa bulir-bulir gerimis
yang sesekali singgah di pelupuk mata

Atau, kadangkala ia (rindu itu), 'kan menjelma menjadi sandyakala yang begitu lihai mengulum lembut bibir ombak di sepanjang tepi pantai

Lalu, ketika kelak itu telah sampai kepadamu
Orang-orang di lini masa menahan sesak di dada masing-masing
Tak terkecuali aku

Sebab kami menyaksikan rindu yang kautanam 'tlah bertumbuh
Sebab kami melihat rindu-rindu itu berjalan beriringan, syahdu mengheningkan syair-syair cinta
Mengantarmu beranjak pulang menuju rumah yang kausebut dengan sebaik-baik 
ketenangan

Jangan bawa pergi semua rindumu, ya, sobat!
Sisakan sedikit untuk kami
Sebagai pengingat bahwa kamu pernah ada
Sebagai nasihat bahwa kepulangan bisa saja terjadi begitu tiba-tiba; tanpa tunda, tanpa bisa dicegah


***
Malang, 9 Agustus 2023
Lilik Fatimah Azzahra
Puisi ini saya persembahkan untuk Kompasianer yang telah berpulang ke Rahmatullah. Indra Rahadian (Peraih Best in Fiction 2021). Semoga Husnul Khatimah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline