Lihat ke Halaman Asli

Lilik Fatimah Azzahra

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Cerpen | Misteri Bibir Ketiga Belas

Diperbarui: 16 Maret 2020   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: bigstockphoto.com

Ini sudah bibir ketiga belas yang kaulumat, Lul. Dan itu adalah bibirku. Apa kamu masih bisa merasakan kekenyalannya?

Kukira tidak. Aku bisa melihat itu. Wajahmu mendadak pias ketika bibirmu bersentuhan dengan bibirku pada detik kesekian.

"Pahit!" serumu sembari melepas peluk yang semula erat. Aku tertawa.

"Kau cepat sekali menyerah, Lul! Nikmati dulu sepuasnya!"

"Kau gila, Nis! Apa yang sudah kau lakukan? Bibirku terasa kebas dan menebal. Mati rasa! Arrrgggh..."

Itu erangan terakhir yang kudengar dari mulutmu, Lul. Selanjutnya aku hanya mampu melihat tubuhmu yang bertelanjang dada terkapar di lantai, membiru. Dan kedua matamu yang semula menatapku penuh gairah, nyaris terlompat ke luar.

***
Aku duduk di ruang sidang mengenakan rompi berwarna orange. Menghadap Majelis Hakim yang mencecarku dengan bertubi pertanyaan.

Aku sama sekali tak gentar, Lul. Divonis penjara berapa tahun pun aku tak akan takut. Yang kutakutkan hanya satu. Bagaimana jika tiba-tiba kau bangun dari kematian lalu membalas dendam atas apa yang telah aku perbuat padamu?

"Orang mati tidak bakal hidup lagi, Nis," sebuah suara mengagetkanku.

"Kau?!" aku mundur beberapa langkah. Mataku terbelalak. Tubuhku gemetar.

"Ada apa, Nis? Kau melihatku seolah melihat setan!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline