Lihat ke Halaman Asli

taufiqelhida

orang gila

Puisi | Sebelum Hujan Berhenti

Diperbarui: 10 Desember 2019   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Perjalanan begitu panjang, Sayang, seperti kepedihan dan luka kita
Seringkali kita bicara di bawah hujan dan angin kencang
Sepertinya badai menyukai kita sehingga kita menjadi kekasih

Berhenti sejenak, Sayang, ketika dua-tiga halilintar menyambar tatapan
Pernah kita berjalan hanya dengan angin hampa
Namun tak pernah sedikitpun airmata jatuh sebagai sakit

Duduklah di sini, Sayang, dekat trotoar sebrang Hotel Grand Metro
Lukisan dinding tengah menghibur derita yang kini menjaga kita
Sejenak kita lupakan perihal beban hidup yang tak berkesudahan

Minumlah dengan khidmat, Sayang, kopi yang kuseduh walau telah dingin
Langit yang gelap padahal siang belum renta, biarlah seadanya
Kita nikmati musik yang Tuhan beri untuk kita menari sebelum hujan berhenti

el, Des 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline