Lihat ke Halaman Asli

Eko Nurwahyudin

Pembelajar hidup

Bahasa Burung

Diperbarui: 25 Oktober 2021   19:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pribadi

Bahasa Burung

Para menterinya Sultan sering iri terhadap perhatian Sang Sultan kepada Abu Nawas. Abu sering mendapat hadiah-hadiah dari Sultan mereka. 

Mereka membuat sebuah rencana untuk mempermalukan Abu Nawas di hadapan Sang Sultan. Oleh karena itu, mereka mengarang sebuah cerita bohong guna membuat Sultan mereka percaya bahwa Abu Nawas dapat menerjemahkan nyanyian burung-burung. 

Salah satu dari mereka berujar kepada Sang Sultan, "Baginda, burung jalak anda indah dan bersenandung dengan begitu merdu."

            "Aku tahu," ujar Sang Sultan.

"Apakah anda paham nyanyian apa itu, Baginda?"

"Tidak, tentu saja tidak. Tak seorang pun paham."

"Ada seorang laki-laki di negeri ini yang dapat menerjemahkan bahasa burung. Ia adalah Abu Nawas. Orang-orang bilang begitu."

            "Benarkah?" Sang Sultan mulai tertarik.

            "Keesokan paginya, Abu berada di Istana. Sang Sultan dan para menterinya tengah duduk di sekitar sebuah sangkar burung yang indah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline