Lihat ke Halaman Asli

Eko Avianto

Freelancer

Belajar saat Bekerja Sebagai "Steward"

Diperbarui: 22 April 2021   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Bekerja Sebagai Kitchen Steward. Foto: Marine Cruise Yogyakarta

Sebagian orang yang saat ini bekerja mungkin mengalami hal ini. Bekerja sambil belajar. Jadi selain dia bekerja sebagai seorang karyawan atau punya usaha sendiri, dia juga belajar di lembaga pendidikan tertentu.

Tujuannya beragam. Ada yang digunakan sebagai penunjang karirnya saat ini, mempelajari bidang lain yang memang dari dulu disukainya, atau mengembangkan jaringan pertemanan. 

Namun ada satu hal yang saya pahami bahwa bekerja adalah salah satu proses belajar itu sendiri. Banyak hal justru saya pelajari ketika bekerja. 

Keterbatasan ekonomi membuat saya tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang kuliah sehingga saya memilih bekerja di hotel bintang empat sebagai Kitchen Steward (tukang cuci piring) dengan status pekerja harian. 

Namun dari situlah saya mulai belajar meski tanpa duduk di bangku kuliah. 

Pelajaran yang saya dapatkan saat dulu bekerja sebagai Kitchen Steward adalah:

1. Mengenal macam-macam pembersih. Ada sabun cuci yang bisa dipakai umum sama seperti yang biasa dipakai di rumah tangga, hingga sabun cuci khusus mesin, pembersih stainless steel, aluminium, penghilang noda air, penghilang kerak panci, dan lain-lain

2. Belajar sistem penataan barang. Chinaware, glassware, holloware, silverware dan segala macam ware harus disusun berdasarkan kategorinya masing, baik pada saat mau masuk mesin cuci sampai ditata di rak. 

Satu jenis chinaware saja butuh penanganan tersendiri. Tata letak dinner plate, dessert plate, B&B plate maupun saucer juga perlu diperhatikan dengan memperhitungkan trafiknya.

3. Membagi pekerjaan. Saya termasuk orang yang susah membagi konsentrasi. Tapi saat bekerja, perlahan saya belajar mengatur pekerjaan berdasar tingkat kepentingannya. Kalau dalam istilah agak bagusnya mengetahui skala prioritas

Saat itu ada 3 area yang harus ditangani. Masing-masing punya "kecepatan" yang berbeda dalam menghasilkan "kekotoran".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline