Lihat ke Halaman Asli

Eko Irawan

Menulis itu Hidup

Menepi di Batas Langit Tanpamu

Diperbarui: 17 Januari 2021   20:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menepi dibatas langit tanpamu dokpri

Masih banyak keindahan, yang belum kita lihat. Masih banyak tempat, yang belum kita kunjungi. Dan aku ingin kau temani. Bersamamu, menyusuri kisah hidup ini.

Masihlah ada langit biru. Yang memantul dalam kilau air. Diantara ikan ikan. Dan sejuknya pagi. Walau sekarang sendiri, menepi dibatas langit tanpamu.

Hidup pahit yang telah lalu. Itu luka lama. Masih ada lembar lembar putih. Bisa kita isi, bisa kita warna. Berdua bersamamu. Sebagai penyembuh. Sebagai obat. Menjemput esok yang bahagia.

Hidup ini punya kita. Asa ini juang kita. Aku tak janji padamu. Karena janji itu berat. Karena janji itu, kau hanya melihat diriku. Bagai Superman. 

Aku ingin bersamamu. Meraihnya bersama. Berjuang berdua. Itu lebih indah. Karena kita awali, dari tak ada. Dari luka yang sakit. Dari kosong yang tak dihargai. Dan kau ada, hadir saat aku tak punya apa apa.

Terimalah aku apa adanya. Aku tulus ikhlas padamu. Untukmu, semua hidupku. Ada, kita syukuri. Saat tak ada kita tunggu. Dalam Panji hati, yang percaya.

Menepi dibatas langit tanpamu. Hanya sementara saja. Karena aku akan segera menjemputmu. Jadi ratu hatiku. Karena bersamamu, aku bahagia. Aku nyaman. Sabarlah cintaku, aku selalu untukmu.

Malang, 17 Januari 2021

Oleh Eko Irawan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline