Lihat ke Halaman Asli

Novel Cinta Lelakiku

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sore yang sedikit redup walau angin tak lagi kencang seperti sore-sore sebelumnya.

Kita duduk bersisian di bangku panjang taman, sesuatu yang lama tak pernah lagi kita lakukan bersama.

Sesuatu yang langka ,  setelah hampir dua dasa warsa kita hidup bersama dan mulai tercium aroma kebosanan di sana.

Cukup lama kita terdiam, memandang bunga dan dedaunan.

Bahkan untuk sekedar berbasa-basi saja kita cukup enggan.

Kebisuan itu kau pecahkan dengan memulai pembicaraan.

"Aku ingin menulis." katamu singkat dan datar, tanpa menoleh kepadaku.

Aku terdiam, hanya mendengar dan menunggu kelanjutan darimu.

"Aku ingin menulis." ucapmu sekali lagi.

Kali ini dengan suara yang lebih tegas sambil menoleh kepadaku.

Aku mengernyitkan dahi, memandangmu, tanda tak mengerti.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline