Lihat ke Halaman Asli

Efa Butar butar

TERVERIFIKASI

Content Writer

Mengenal Mossak, Seni Bela Diri Batak Toba yang Hampir Punah

Diperbarui: 30 September 2021   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Mossak | Foto: Tobaria

Dulu, ketika masih kecil, kerap sekali aku mendapatkan teguran "Ehe, sai mar mossak i do ho". Kayaknya sih, bukan hanya aku yang sering dapat teguran seperti ini. Kebanyakan anak-anak aktif yang menimbulkan kerusuhan di rumah, apalagi di tengah-tengah perkumpulan orang tua, kalimat ini akan sering terdengar.

Mengacu pada teguran tersebut, aku menarik kesimpulan sendiri -- untuk diri sendiri pula -- bahwa, mossak berarti ribut atau gaduh,

Lama sudah tak mendengar kata mossak itu sendiri, sampai akhirnya kemarin, lewat sebuah akun di Tiktok, aku kembali bersua dengan kata ini. Namun kali ini, dengan makna yang berbeda.

Mengenal Mossak

Ternyata, Mossak adalah seni bela diri kuno asal Sumatera Utara, tepatnya dari Suku Batak Toba. Bela diri ini dilakukan dengan seragam atau pakaian berwarna hitam-hitam.

Mossak dikenal memiliki ilmu-ilmu kebatinan dan tidak sembarangan orang untuk mempelajarinya. Bahkan, penerus-penerus ilmu Mossak yang tersisa tidak berani menurunkan atau mengajari anaknya jurus Mossak ini karena bisa memengaruhi kepercayaan terhadap Sang Maha Pencipta.

Berhubung kata ini sering sekali terdengar saat kecil dulu, maluuu sekali rasanya memahami maknanya berpuluh tahun kemudian. Teman-teman suku Batak Toba, adakah yang baru tau juga defenisi kata ini? Heheh

Tak ingin sembrono, aku coba kembali berdiskusi dengan mama. Mengutarakan pengetahuan lama namun baru kumengerti artinya. Berharap beliau punya cerita dan pengalaman pribadi tentang Mossak.

Betul saja, mama langsung mengamini arti yang kusampaikan. Bahkan menurut beliau, dulu orang tua salah satu temannya sering memperagakan bahkan mengajari pemuda yang ada di kampung halaman tentang jurus-jurus Mossak. Namun karena karena saat itu masih terlalu kecil untuk memahami sehingga tidak mengerti dengan hal yang sedang diajarkan, mama dan orang lain banyak yang menertawakan.

Dianggap punah, sekelompok pemuda dari Pegunungan Tele berupaya lestarikan Mossak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline