Lihat ke Halaman Asli

Eduardus Fromotius Lebe

TERVERIFIKASI

Penulis dan Konsultan Skripsi

Guru-guru kalau Bikin Soal Kadang Suka Ngelawak

Diperbarui: 21 Desember 2021   15:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Evaluasi Pembelajaran (sumber: ruangguru.com)

Oleh. Eduardus Fromotius Lebe

(Penulis, Konsultan Skripsi dan Dosen)

Salah satu tahapan proses pembelajaran adalah melakukan evaluasi. Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses menentukan tingkat pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya melalui cara yang sistematis. 

Evaluasi pembelajaran seringkali dilakukan setelah pokok bahasan materi selesai diajarkan, ditengah semester atau di akhir semester. Tergantung kebutuhan guru dalam proses pembelajaran.

Evaluasi pembelajaran dapat dilakukan melalui berbagai bentuk tes, baik tes tertulis maupun tes lisan. Mayoritas guru memilih tes tertulis karena lebih efektif dan efisien. Tes tertulis yang diberikan oleh guru pun, bisa berubah teks objektif (multiple choice test) maupun tes subjek (tes uraian). Tergantung kebutuhan guru dalam mengevaluasi kemampuaan siswa.

Menyusun soal tes untuk mengukur kemampuan siswa memang tidaklah mudah. Kadangkala guru mengambil soal-soal yang sudah tersedia dalam buku atau dari berbagai sumber lainnya seperti internet. Tidak salah memang, namun tanpa melalui verifikasi yang mendalam maka validitas nya diragukan.

Realitas semacam ini sering kita temukan di beberapa sekolah. Terus terang, pada saat melakukan monitoring di beberapa sekolah, penulis seringkali menemukan soal-soal ujian atau ulangan tanpa ada kisi-kisi soal. Dan bahkan tanpa ada analisis butir soal yang komprehensif. Ini berakibat pada ketidaklayakan soal sebagai instrumen evaluasi pembelajaran.

Pertanyaan paling sederhana untuk guru adalah berapa paket soal yang dibuat tanpa mengambil dari buku atau internet? Yakin-seyakinnya,  pertanyaan ini bagi sebagian guru sulit untuk dijawab.

Pertanyaan ini tidak berarti sedang menggiring cara berpikir guru bahwa mengambil soal dari buku-buku resmi itu "haram". Ini hanya sekedar mengingatkan kembali salah satu kemampuan guru adalah melakukan evaluasi pembelajaran secara baik dan benar. Salah satu nya dengan membuat soal yang autentik.

Para guru sudah dibekali ilmu bagaimana cara membuat soal tes dengan baik dan benar. Di perguruan tinggi terdapat matakuliah khusus yang membahas tentang evaluasi pembelajaran bagi calon guru. Apa pun nomenklatur matakuliah nya, yang pasti hampir setiap perguruan tinggi terdapat satu atau lebih mata kuliah yang membahas khusus tentang evaluasi pembelajaran bagi mahasiswa calon guru.

Bekal yang diterima saat di perguruan tinggi tidak diaplikasikan dalam dunia kerja. Kondisi yang sangat miris dan mengkuatirkan. Ilmu yang diterima saat di bangku kuliah seakan sirna begitu saja. Entah apa yang melatarbelakangi sampai hal itu terjadi, namun salah satu faktor adalah kurangnya kontrol dari para pengambil kebijakan di lembaga pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline