Lihat ke Halaman Asli

EcyEcy

Pembelajar

Puisi | Dingin

Diperbarui: 8 Januari 2020   21:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pxhere.com

Kau begitu dingin. Hingga gigil ini setia menemaniku. Menyesakkan napasku. Sesulit hati tuk meraih tatapmu. Kau memang pemalu? Atau memang tak punya hati padaku?

Kau bisa melihat. Tetapi sedikit sekali yang dapat kau amati dariku. Hingga kau tak pernah tahu tentang asaku, tentang rasaku. Bahkan kerinduanku yang tak pernah tersentuh olehmu.

Detak jantungku seakan terhenti di dekatmu. Waktu seakan tak bergerak lagi. Apa pun kata yang kutuliskan untukmu, kini tak pantas lagi untuk keagunganmu. Semua telah berubah. Betapa kecilnya kendaliku atas semua itu.

Akan kuambil puing asa. Dari sisa sisa peradaban silam yang masih tertinggal namamu di sana. Lalu kubenamkan dalam bara. Kubiarkan semua terbakar dan menghilang tak tersisa. Di dinding hatiku. Bahkan di setiap dinding kamarku.

Salam hangat salam literasi😊🙏
Love and peace😁✌️
EcyEcy; Benuo Taka, 8 Januari 2020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline