Lihat ke Halaman Asli

Bang Pray

Educator, Microsoft Inovative Educator, Writer

4 Tips Bergaul dengan Orang yang Tidak Menyukai Kita

Diperbarui: 5 April 2020   00:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Salah satu nasehat Kiaiku yang masih terngiang adalah "Kita harus bisa bergaul dengan orang yang kita senangi dan orang yang tidak kita senangi, bahkan dengan orang yang tidak menyukai kita." 

Bergaul dengan orang yang kita sukai dan menyukai kita tentu tidak sulit, sebab dia menyukai kita dan kitapun menyukainya, namun akan berbeda bila kita harus bergaul dan berhadapan dengan orang yang tidak menyukai kita dan orang yang tidak kita sukai, tentu akan berat urusannya. 

Apapun yang kita lakukan dianggap salah, ada saja alasan untuk mengolok atau mengejek dan meremehkan kita. Tentu hal ini membuat kita sangat tidak nyaman, dan bahkan membuat kita sangat jengkel dan kesal. Apalagi orang tersebut sering berinteraksi dengan kita, atau bahkan rekan kerja satu kantor, atau mungkin teman satu sekolah, atau bahkan menjadi teman  satu tim dan sebuah kegiatan. Tentu kita akan menghadapi hari-hari yang berat. Lantas bagaimana cara menghadapinya:

1. Stay Cool and Calm

Menghadapi orang semacam ini kita harus tetap stay cool and calm, tetap tenang dan gak perlu baper, karena dalam kehidupan kita akan menjumpai orang-orang semacam ini. 

Santai aja jangan kebawa perasaan gak ada untungya, yang ada dia tambah senang, sebab apa yang diperbuatnya untuk membuat kita tidak nyaman berhasil. Dia nyinyir, meremehkan, menyindir, mengkritik dengan pedas, atau menghina santai aja. Gak perlu membalas dengan hinaan atau ejekan atau balas membuly dalam bahasa anak zaman now.

2. Balas Keburukan dengan Kebaikan

Ini tidak mudah, dibutuhkan kesabaran dan keikhlasan dalam menjalankannya. Sebab kebanyakan dari kita tentu kalau ada orang yang berbuat jelek atau kita ingin membalasnya dengan kejelekan atau kejahatan yang serupa, misalnya kalau kita diejek atau dihina kita kembali membalas dengan hinaan atau ejekan. 

Itu sama saja kita memiliki sifat sama dengan orang itu? Apa kita mau punya kelakuan dan sifat seperti orang itu? Tentu tidak bukann? Maka mulailah kita berlatih untuk membalas keburukan dengan kebaikan, agar keburukan itu segera lenyap, berganti dengan kebaikan. 

Dan ikutilah perbuatan perbuatan jahat (buruk) dengan perbuatan baik niscaya akan menghapuskannya (Al-Hadits). Sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw saat mendapat perlakuan buruk dari salah seorang Yahudi Madinah, setiap kali beliau hendak menuju masjid untuk menunaikan shalat orang Yahudi tersebut selalu menghalang-halangi dengan melempari kotoran, begitu dilakukannya setiap kali melihat Nabi hendak pergi ke masjid. 

Suatu ketika Yahudi tersebut tidak muncul untuk menghalangi dan melempari Nabi dengan kotoran. Akhirnya Nabi penasaran dan mencari tahu, kemana orang Yahudi tersebut. Ternya orang tersebut jatuh sakit dirumahnya sehingga tidak dapat melakukan aktifitasnya. Mendengar hal tersebut lantas Nabi bergegas menuju rumahnya untuk menengok Yahudi tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline