Lihat ke Halaman Asli

Cinta kepada Allah

Diperbarui: 31 Juli 2017   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: google

Dalam fenomena dulu hingga sekarang, ada  suatu kebiasaan yg masih terjaga. Suatu kebiasaan yg cukup dimaklumi  bagi para pasangan yg baru menikah. Suatu kebiasaan yg malah  jika tidak  terjadi maka patut dipertanyakan keadaan masing-masing pasangan  tersebut. Apakah kebiasaan itu?. Yaitu kebiasaan cara mengekspresikan  perasaan cintanya kepada pasangan masing -masing. Bagaimana cara  mengekspresikannya?. Yaitu dengan perilaku fisik. Misalnya,makan berdua,  jalan-jalan berdua, tidur bareng, mandi  bareng.

Ketika itu terjadi,maka seolah-olah dunia milik mereka berdua.  Ibarat orang yg berpuasa, ketika berbuka, terkadang seseorang makan  terlalu banyak.Tetapi perbedaannya,jika dalam kasus puasa, jika makan  terlalu banyak,tidak menambah pahala puasa, tapi jika pasangan  pernikahan ,jika 'makannya banyak', maka pahalanya pun banyak, karena  dalam hadis itu termasyk sedekah. Hahaha, Itulah kesenangan disisi manusia. Kesenangan disisi Allah jauh lebih manis dan jauh lebih kekal

 Lalu bagaimanakah orang-orang yg mencintai Allah?

Tentu sama prinsip dalam  mengekspresikan cintanya. Jika seseorang itu  telah merasakan manisnya iman. Maka tiada hari yg ia harapkan, kecuali  hari dimana dihari itu dia bisa bertambah dekat terhadap Tuhannya.  Mereka tekun melakukan sholat malam, mereka berjihad, jika sedang  diperlukan. Tekun pula mempelajari agama ini. Mereka lebih mencintai  kematian, ketimbang kehidupan dunia ini. Tetapi bukan dengan cara bom  bunuh diri loh ya. Orang-orang yg mencintai Allah, lebih memilih apa2 yg  ada disisi Allah, ketimbang apa-apa yg ada disisi manusia. Seperti  kisah Abdullah bin Umar R.A, ketika usia 15 tahun, beliau meminta izin  untuk ikut berperang,tetapi tidak diizinkan. Setelah berpisah dengan  Rasullullah SAW dia menangis. Mereka orang-orang yg beruntung

Jika dalam pasangan pernikahan, jika usia pernikahan telah tua,maka cara  mengekspresikan cintanya bukan dengan perilaku fisik. Dan kehidupannya seolah-olah tak memiliki gairah.

Tetapi  berbeda dengan pasangan yg  mencintai karena Allah, perasaan seolah-olah dunia milik mereka berdua  masih terus berlanjut, walau mereka jarang atau mungkin tidak lagi  mengungkapkan perasaan cintanya dengan perilaku fisik. Dimata mereka,  hanya ada Allah,maka  jika pasangannya bisa mengingatkan kepada  Allah,maka perasaan seolah dunia milik mereka berdua masih tetap ada.  Seolah kisah pasangan yg romantis hanya milik orang yg telah merasakan  manisnya iman.Karena pada hakekatnya, dunia ini akan diwariskan kepada  orang-orang beriman.Semoga istiqomah

 Selamat Hari Minggu

 Abi Febrian,, masjid UMP



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline