Lihat ke Halaman Asli

Jadi, Siswi Harus Perawan Kalau Mau Sekolah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya semakin heran dengan ulah para petinggi yang banyak muncul dan dibicarakan di media-media. Topik yang ini sebenarnya bukan topik baru. Tes keperawanan untuk siswi SMA. Untuk apa?
Bermula dari percakapan saya dengan teman-teman sekantor di conference YM,seorang rekan bilang tes perawan heboh lagi. Astaga, saya cuma bisa mengelus dada. Apalagi deh ini?
Belum banyak berita yang saya baca,tapi melalui linimasa twitter saya bisa menebak akan banyak pihak yang komentar untuk masalah satu ini. Entahlah, haruskah?
Saya bukan ahli pendidikan tapi saya pernah melewati masa SMA,sampai sekarang saya juga masih menjadi anak didik dari dosen-dosen saya.Saya juga memiliki anak didik (kebetulan saya juga mengajar privat di suatu lembaga) Ayolah, bapak ibu yang memiliki kewenangan, saya tahu mungkin wacana ini memiliki guna dalam hal moral dan kesusilaan. Saya mengerti mungkin ini juga akan ada kaitannya dengan tata krama. Tapi, perlukah? Benarkah seperlu itu?

Sekali lagi, saya bukan ahli pendidikan tapi ikut miris rasanya ketika ada wacana seperti ini muncul di media. Saya dan seorang rekan di kantor setuju (atau mungkin ini pendapat pribadi saya saja) mungkinkah ini cuma wacana pengalihan isu lainnya? Yang saya tahu, itu adalah cara yang paling jitu, mengalihkan isu besar dengan isu yang (mungkin) sepele. Mungkinkah?
Saya sempat berpikir, apalagi setelah melihat banyak kondisi sarana pendidikan yang (lagi-lagi menurut saya) belum memadai,mengapa malah mengurusi hal seperti itu? Asumsi saya, mengapa tak mereka pikirkan saja bagaimana memberi sarana dan fasilitas yang layak dan merata untuk semua anak didik di Indonesia? Tak perlu jauh melirik ke pendidikan di luar Jawa, di dalam Jawa pun, di pedalaman Jawa pun juga banyak bangunan sekolah yang terbengkalai karena aliran dana untuk perbaikan mungkin sudah tersalurkan ke mall atau pelesir lainnya. Bukankah itu lebih penting? Ah saya hanya mencoba untuk sedikit kritis, setidaknya hanya itu yang bisa saya lakukan sekarang.
Kemudian, jika pada akhirnya tes perawan ini memang diberlakukan, tidak berhak kah mereka yang tidak perawan mendapat pendidikan? Atau kah nantinya akan ada kelas atau mata pelajaran khusus untuk mereka yang tidak perawan? Tidakkah ini sedikit melenceng dari apa pendidikan itu?
Dulu saya belajar dan mengerti mengapa murid diharuskan memakai seragam karena supaya se ragam (satu ragam) yang berarti tidak berbeda dan dipandang sama. Memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan. Jika kemudian mereka yang tidak perawan kemudian dibedakan, apalah guna seragam? Apalah guna pendidikan jika masih saling membedakan karena penilaian yang (mungkin) tidak berdasar? Ah, begitu kompleks negara tercinta saya ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline