Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: Bejo dan Parto

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bejo dan Parto sudah berteman sejak kecil tapi seperti ada magnet yang bersarang dalam diri mereka, magnet yang saling berlawanan. Meski sering mendapat banyak kejadian aneh setiap kali mereka jalan bersama tapi tetep mereka sering jalan bareng.

Pagi itu Bejo berangkat ke ladang dengan sumringah dia melintasi jalan setapak di kampunganya saat melintasi pos ronda langkahnya terhenti. Dilihatnya Parto yang masih meringkuk di pos ronda berselimut sarung dekilnya, suara dengkurannya masih terdengar jelas. Bejo hanya menggeleng saja dan berlalu dari tempat itu.

Parto yang masih terbuai mimpi tak sadar menjadi pusat perhatian orang yang lalu lalang melintasi tempat itu. Tak dihiraukanya ayam jantan yang beeteriak dari subuh. Dalam mimpinya Parto bermimpi bertemu seorang gadis cantik yang aduhai, dalam mimpinya gadis itu membelai pipinya dengan lembut tapi lama kelamaan belaian itu berubah menjadi tepukan di pipinya..makin lama semakin keras hingga terasa keras hingga membuat Parto terlonjak kaget..Belum juga hilang kagetnya dilihatnya nyaknya sudah mencak-mencak sambil mengyunkan sapu lidi yang dibawanya.

"Dasar lo ya...anak kagak beres lo ya nyak lo sendiri lo tarik-tarik..lo kira nyak mu ini jupe...kagak beres lo molor aja bikin malu...!" tampa menunggu komando lagi..Parto segera berlari meninggalkan nyak nya sebelum sapu nyak terbang dan nyasar ke tubuhnya dan tak dihiraukanya sandalnya yang tertinggal di pos ronda.

Malamnya Parto janjian sama Bejo untuk melihat keramaian malam minggu di lapangan desa. Setiap malam minggu lapangan desa memang di gunakan untuk acara pertunjukan seni dan hiburan. Bejo yang berdiri agak jauh dari panggung hanya diam melihat Parjo yang sedang asyik berjoget di tengah lapangan. Saat malam semakin beranjak naik mereka putuskan untuk pulang.. Saat mereka sedang berjalan pulang dari kejauhan mereka melihat sekelebat cahaya, semakin lama semakin jelas hingga kini yang tampak sebuah bola api yang melayang di udara... kontan saja Bejo dan Parto terlonjak kaget..seperti dikomando saja mereka berdua tiarap sambil melindungi kepala mereka saat bola itu melintasi kepala mereka..setelah bola itu berlalu mereka segera bangkit berlari sekencang-kencangnya dan bola api itu berbalik lagi mengejar mereka...membuat mereka mengerahkan seluruh kemampuan berlarinya dan byuur...mereka sukses masuk ke dalam empang

"Gila....apa tidak salah liat ya tadi.."Bejo masih ngos-ngosan mencoba keluar dari empang meski agak ragu..

"Dari mana tadi ya...apa karena sekarang musim pemilu jadi pada suka main bola api dari pada bola kaki?" Parto duduk di pinggir empang..diciumnya badanya yang kini sudah mirip bau ikan, sisa minyak wangi nyong-nyongnya dah hilang...

"Mana ku tau...lo sih..kebanyakan domino jadinya di kejar kayak gituan..jadinya apes kan sekarang..." Nafas bejo masih ngos-ngosan

"Aku tadi bukan takut...tapi karena kaget jadinya aku ikutan lari ngejar kamu..coba kalau aku ndak kaget sudah pasti sudah ku tendang bola tadi kembali ke pengirimnya biar pada gosong tu yang ngirim" kata Parto dengan mantabnya

Dan tiba-tiba...wuuus...plung...

"Waaaa...aaa.." teriak mereka bersamaan, .

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline