Lihat ke Halaman Asli

Dwi Putri Rahayu

Masih belajar menulis

Konsep Pemahaman Mengenai Tunanetra

Diperbarui: 5 Februari 2019   09:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

KONSEP DASAR ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang memerlukan penanganan khusus yang berkaitan dengan kekhususannya. Istilah  eksplisit anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mempunyai kelainan/penyimpangan dari kondisi rata-rata anak normal pada umumnya dalam hal fisik, mental, maupun karakteristik perilaku sosialnya (Efendi,2006).

Menurut Ganda Sumekar (2009:233) Anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak yang mengalami penyimpangan, kelainan atau ketunaan dalam segi fisik, mental, emosi dan sosial, atau dari gabungan dari hal-hal tersebut edemikian rupa sehingga mereka memerlukan pelayanan pendidikan yang khusus yang disesuaikan dengan penyimpangan, kelainan, atau ketunaan mereka.

Faktor anak berkebutuhan khusus diklasifikasikan menjadi tiga

Faktor Prenatal
Hal-hal yang berkaitan dengan penyebab anak berkebutuhan khusus yang terjadi pada saat ibu sedang hamil atau saat bayi sedang didalam kandungan. Biasanya, karena terkena virus atau bakteri dalam kandungan ibu atau karena faktor genetika, juga kurangnya asupan nutrisi pada janin.

Faktor Natal

Faktor yang mempengaruhi anak berkebutuhan khusus saat anak dilahirkan atau beberapa saat setelah dilahirkan. Misalnya karena alat bantu melahirkan berupa "tang" yang mungkin melukai atau merusak salah satu saraf sehingga anak membuat anak berkebutuhan khusus, tertular penyakit dari ibu. Atau terkena benturan, hal ini harus di hati-hati karena anak baru lahir sangat rentan walau benturan kecil saja.

Faktor Pascanatal

Faktor yang terjadi saat anak sedang tumbuh kembang misalnya terkena benturan atau terkena penyakit melalui virus atau bakteri.

  1. Dampak anak berkebutuhan khusus bukan hanya pada dirinya sendiri melainkan pada keluarga dan masyarakat sekitar anak.
  • Pada diri anak
  • Anak akan merasa tertekan akan kondisinya, anak pasti akan berfikir dirinya tidak berguna dan akan menysahkan kelurga, sulit bersosialisasi, akan berfikir kenapa itu bisa menimpanya, untuk kehidupan sehari-hari sangat tergandung pada orang lain.
  • Bagi keluarga
  • Keluarga akan merasa terbebani karena memiliki anak berkebutuhan khusus dalam keluarga terkadang juga merasa malu dengan keadaan anaknya.
  • Masyarakat sekitar
  • Masyarakat sekitar akan cenderung menjahui anak berkebutuhan khusus tersebut bahkan tidak jarang karena kurangnya sosialisasi penanaman rasa kebersamaan serta rasa menghargai sesama anak berkebutuhan khusus mengalami pembulian dari teman-temannya.
  1. Anak kebutuhan khusus secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu:
  • Anak berkebutuhan khusus permanen

Adalah anak berkebutuhan khusus sejak lahir atau bawaan, kecelakaan, cedera, atau terserang penyakit melalui virus dan bakteri. Pada tingkat ini kebutuhan khusus tersebut ada yang bisa disembuhkan ada tidak bisa disembuhkan tergantung tingkat kekhususannya dan tingkat seberapa parah cedera yang diderita.

  • Anak berkebutuhan khusus kontemporer

Adalah anak yang berkebutuhan khusus yang bersifat sementara dan bisa hilang, misalnya ketidak mampuan anak untuk belajar dan bersosialisasi karena korban bencana alam atau kerusuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline