Lihat ke Halaman Asli

Kebersihan Pangkal Kesehatan

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebersihan Pangkal Kesehatan

[caption id="" align="alignleft" width="300" caption="Kebersihan Pangkal Kesehatan"][/caption]

Baru pertama kali ini saya merasakan keracunan makanan, dan saya bersumpah saya tidak ingin pernah mengalaminya lagi. Penyebab sakit perut hebat yang saya alami sebenarnya sepele saja, saya sendiri tidak mengira bahwa hal ini dapat terjadi begitu saja. Ketika saya mulai diare dan mual hingga muntah-muntah saya pergi ke puskesmas karena jaraknya paling dekat dari rumah. Dokter jaga disana memeriksa segala indikasinya. Dia tanyakan pada saya apakah saya jajan sembarangan? Tidak, saya jawab. Apakah saya makan-makanan yang belum masak? Saya ingat-ingat sebentar dan tidak saya bilang. Lalu apa saja yang ibu makan hari ini? dia tanya. Saya bilang sebelum sakit perut itu saya memakan buah.

Dengan tenang dokter itu menanyakan sesuatu, tapi pertanyaan itu begitu mengena sekali hingga bergema di telinga saya karena itulah jawaban dari penyebab sakit perut yang saya alami. Dokter bertanya apakah sebelum memakan buah, buah itu sudah dicuci? Saya ingat betul saya tidak mencuci buah apel yang saya beli di supermarket. Saya segera melahapnya karena kebetulan saya sedang lapar.

Dengan yakin dan tenang dokter itu mengatakan bahwa kemungkinan besar saya mengalami keracunan makanan. Tapi saya tidak usah khawatir karena proses diare dan muntah-muntah itu adalah proses alami tubuh untuk mengeluarkan kuman atau bakteri yang kotor. Yang terpenting saya harus banyak minum air agar tidak mengalami dehidarasi. Rasa sakitnya sendiri akan berangsur-angsur pulih sendiri. Setelah mengucapkan terima kasih pada dokter saya pulang ke rumah dan mencuci semua apel yang saya beli tadi. Lain kali saya tidak boleh ceroboh seperti itu lagi. Semua makanan harus bersih karena saya tidak mau sakit perut seperti ini lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline