Lihat ke Halaman Asli

DUTA INOVATIF (DUTIV)™

Media Publikasi, Berita dan Artikel Inovatif

Kota Palembang Tak Sekadar Pempek : Jejak Sejarah Tertua yang Perlu Kita Ketahui

Diperbarui: 13 Juni 2025   15:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Jembatan Ampera, salah satu ciri khas dari Kota Palembang (Sumber : Photo by Canva oleh Penulis)

Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, bukan hanya dikenal karena pempeknya yang melegenda. Lebih dari itu, Palembang menyimpan sejarah panjang yang menjadikannya kota tertua di Indonesia. Kota ini telah menjadi saksi perjalanan peradaban sejak zaman Kerajaan Sriwijaya yang berjaya di abad ke-7.

Sebagai pusat kekuasaan Sriwijaya, Palembang pernah menjadi mercusuar ilmu pengetahuan dan perdagangan maritim di Asia Tenggara. Bukti sejarah menyebutkan bahwa Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik hingga ke India dan Tiongkok. Kondisi geografis yang berada di tepi Sungai Musi menjadikan kota ini strategis sebagai pusat pelabuhan dan perdagangan internasional.

Inilah Bapandung! Teater Monolog Tradisional Khas Kalimantan Selatan, Baca Selengkapnya

Sejarah mencatat bahwa keberadaan Palembang sudah dikenal dunia sejak abad ke-7. Catatan Tiongkok yang ditulis oleh I-Tsing, seorang biksu dari Dinasti Tang, menyebutkan bahwa Ia singgah di Sriwijaya selama beberapa tahun untuk mempelajari bahasa Sanskerta sebelum melanjutkan perjalanannya ke India. Ia bahkan menyebut Sriwijaya sebagai pusat pembelajaran agama Buddha di Asia Tenggara.

Foto peta dengan pin yang ditancapkan di Kota Palembang (Sumber : Photo by Canva oleh Penulis)

Hingga kini, jejak Sriwijaya masih dapat dirasakan melalui berbagai peninggalan sejarah, seperti prasasti Kedukan Bukit, prasasti Talang Tuwo, serta situs-situs arkeologi di sekitar Palembang. Pemerintah setempat pun terus mendorong pelestarian warisan budaya ini dengan mendirikan Museum Sriwijaya serta taman-taman sejarah di kawasan Gandus dan Karanganyar.

Menurut situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Palembang tercatat sebagai kota tertua di Nusantara yang usianya telah lebih dari 1.300 tahun. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya Prasasti Kedukan Bukit yang bertanggal 682 Masehi sebagai bukti keberadaan awal kota tersebut.

Bekasi Kota Patriot, Kota Gokil dan Kota Industri Dengan Jiwa Pejuang!, Baca Selengkapnya

Tidak hanya kaya sejarah, Palembang juga dikenal dengan kearifan lokalnya. Tradisi songket, rumah limas, hingga kebudayaan megah, seperti Festival Sriwijaya dan perhelatan bidar Sungai Musi menjadi simbol betapa kuatnya akar budaya masyarakat kota ini. Setiap helai benang dan setiap gerak tari adalah warisan yang diwariskan turun-temurun.

Foto Stasiun LRT Ampera berdiri di dekat Jembatan Ampera (Sumber : Photo by Canva oleh Penulis)

Modernisasi memang mengubah wajah Palembang. Pembangunan infrastruktur, seperti Jembatan Ampera, LRT, dan kawasan Jakabaring membuktikan bahwa kota ini siap bersaing di era global. Namun, di balik modernitas itu, Palembang tetap setia menjaga jati dirinya sebagai kota yang tumbuh dari sejarah panjang peradaban Melayu dan Sriwijaya.

Sebagai kota yang menjadi tuan rumah Asian Games 2018 bersama Jakarta, nama Palembang semakin dikenal dunia internasional. Momen ini menjadi titik penting untuk menunjukkan bahwa kota tertua di Indonesia ini tidak hanya hidup dalam masa lalu, tetapi terus berbenah menuju masa depan.

Mengenal Palembang berarti mengenal asal-usul Indonesia. Ia bukan sekadar kota biasa, tapi kota yang menjadi saksi lahirnya kekuatan maritim, kekayaan budaya, dan peradaban Nusantara. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita menjaga, mengenal lebih dalam, dan menghargai warisan agung dari kota tua bernama Palembang ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline