Lihat ke Halaman Asli

dr.Silvestri Purba

13 Maret 1993

Dermatitis Kontak Akibat Penggunaan Hand Sanitizer di Era Pandemik Covid-19

Diperbarui: 20 Agustus 2021   16:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dr. Silvestri

Penulis : dr. Silvestri 

" Dokter Umum (Peraih Gelar Lulusan Terbaik Program 

Profesi Dokter Universitas Pelita Harapan)" 

          Pada era adaptasi kebiasaan baru ini, membersihkan tangan menjadi hal yang penting untuk dilakukan agar terhindar dari infeksi Covid-19. Salah satu caranya adalah dengan  cara mencuci memakai sabun dan air mengalir serta menggunakan hand sanitizer.

Namun terlalu sering membersihkan tangan juga membuat tangan tidak enak, apalagi jika kerap memakai hand sanitizer. Kandungan alkohol yang tinggi pada hand sanitizer dapat merusak lapisan lemak pada kulit, merusak ikatan antara sel kulit, dan menurunkan kemampuan kulit dalam mengikat air, sehingga bisa menyebabkan kulit tangan kering, dan jika dibiarkan dapat terjadi iritasi pada kulit. Di masa pandemi ini cukup banyak kasus Dermatitis Kontak Iritan (DKI) atau biasa disebut reaksi iritasi kulit. Hal ini terjadi akibat penggunaan hand sanitizer yang berlebihan dapat membuat kulit menjadi perih hingga iritasi.

           Sebenarnya apa sih dermatitis kontak? Dermatitis Kontak adalah peradangan pada kulit baik itu reaksi akut ataupun kronik yang disebabkan oleh bahan yang menempel pada kulit. Dikenal dua macam dermatitis kontak yaitu Dermatitis Kontak Iritan (DKI) dan Dermatitis kontak alergi (DKA). Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi peradangan kulit non-imunologik, jadi kerusakan kulit terjadi langsung tanpa didahului proses sensitisasi. Sebaliknya, dermatitis kontak alergi terjadi pada seseorang yang telah mengalami sensitisasi atau orang dengan riwayat alergi.

Dermatitis kontak iritan adalah peradangan pada kulit yang terjadi karena berkontak dengan bahan iritan dalam waktu dan konsentrasi yang cukup. Dermatitis kontak iritan ini dapat di derita oleh semua orang. Kelainan kulit yang terjadi ditentukan oleh lama kontak (apakah terus menerus atau berselang), konsentrasi bahan tersebut, gesekan, trauma fisis, suhu, dan kelembaban. Bahan iritan tersebut dapat merusak lapisan lemak pada kulit dan menurunkan kemampuan kulit dalam mengikat air, sehingga membuat kulit tangan menjadi kering, Hal tesebut terjadi ketika kontak berulang-ulang dengan bahan iritan tersebut. Bahan iritan penyebab dermatitis kontak iritan di antaranya sabun dan deterjen, bahan pemutih, disinfektan, bubuk seperti merica, debu, larutan asam, alkali atau klorin.

          Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah kulit tangan terasa kering, diikuti dengan gatal, terasa perih dan panas, kulit tampak kemerahan, vesikel (gelembung berisi cairan) atau lesi melepuh, serta perdarahan. Biasanya area yang paling banyak ditemukan kelainan adalah punggung tangan (77%), dan area sela jari (75%).

Berikut ini adalah cara mengatasi kulit kering akibat keseringan cuci tangan dan menggunakan hand sanitizer menurut American Academy of Dermatology Association :

  • Cuci tangan dengan air dan sabun
  • Mencuci tangan dengan air yang mengalir atau air hangat/suam suam kuku dan sabun selama 20 detik itu jauh lebih baik daripada menggunakan hand sanitizer.
  • Gunakan pelembab
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline