Lihat ke Halaman Asli

Gobin Dd

TERVERIFIKASI

Orang Biasa

Gaya Guardiola: Teriak ke Pemain, Undang Suporter, dan Tolak Minta Maaf

Diperbarui: 18 September 2021   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pep Guardiola, Pelatih Manchester City dan Jack Grealish. Foto: AFP/Adrian Dennis via Kompas.com

Kemenangan besar Manchester City kontra RB Leipzig (6-3) dalam laga fase grup Liga Champions menyisahkan pelbagai cerita. Drama 9 gol ini paling tidak menampilkan sisi lain dari gaya kepelatihan Pep Guardiola.

Di pinggir lapangan, Pep termasuk pelatih yang aktif memberikan instruksi kepada para pemain. Tak biasa tinggal tenang.

Ketika terjadi sesuatu yang tak beres di lapangan, pelatih asal Spanyol ini segera mendekati garis pinggir lapangan dan memberikan instruksi dengan sesekali menggerakan tangannya kepada pemain di lapangan.

Setiap pelatih mempunyai gayanya masing-masing. Tak bisa dipungkiri bahwa gaya seorang pelatih juga bisa memberikan energi bagi para pemain yang sementara beraksi di lapangan.

Pep tertangkap kamera berteriak kepada dua orang pemainnya, Jack Grealish dan Riyadh Mahrez di pinggir lapangan. Ini terjadi ketika babak pertama berakhir. Bukannya langsung pergi ke ruang ganti, Pep mengkonfrontasi kedua pemain itu di pinggir lapangan.

Pep beralasan kalau kedua pemainnya itu terlihat kurang berkontribusi dalam hal bertahan. Kecenderungan mereka menyerang, tetapi kurang berpartisipasi dalam pertahanan. Menariknya, kedua pemain itu masing-masing menyumbangkan 1 gol untuk Man City.

Gaya Pep dalam memberikan instruksi memang berbeda. Kalau seorang pemain tak kuat mental, gaya itu bisa berakibat pada perselisihan antara pemain dan pelatih.

Tak hanya itu. Selepas laga, Pep menyampaikan harapannya untuk suporter. Dia berharap agar lebih banyak suporter untuk mengisi stadion pada lanjutan laga Liga Inggris pekan ke-5. Man City akan berhadapan dengan Southampton pada pekan ini.

Komentar ini tentu saja mengundang dukungan fans bagi timnya. Bagaimana pun, suporter yang kerap identik dengan pemain ke-12 selalu memberikan energi positif bagi pola permainan tim.

Memang, semenjak masa korona, kehadiran suporter mengalami pembatasan. Baru akhir-akhir ini, otoritas kesehatan Inggris mengijinkan kehadiran suporter di stadion.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline