Lihat ke Halaman Asli

DONY PURNOMO

Pengajar dan Penulis

Berhentilah Menulis!

Diperbarui: 26 April 2019   10:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Ilustrasi berhenti menulis (sumber:stopwritingalone.com)

Menulis adalah prose panjang, kadangkala kita mengalami berbagai kendala dalam menulis. Baik dari diri kita sendiri atau dari lingkungan di sekitar kita. Untuk menulis yang berkualitas kita membutuhkan fisik yang fit, hati yang nyaman, pikiran yang fresh dan lingkungan yang kondusif. Namun, kenyataaan yang sering kita alami justru sebaliknya. 

Asal menulis boleh, tetapi untuk meningkatkan kualitas penulis juga harus berorientasi pada hasil tulisan yang berkualitas. Jika terus asal menulis yang terjadi tidak adanya peningkatan kemampuan bagi para penulis.

Dalam proses penulisan karya, berhentilah menulis ketika mengalami beberapa hal berikut ini;

1. Ketika pikiran tidak fresh

Pikiran adalah kunci dalam penulisan. Jangan dipaksakan menulis ketika pikiran belum fresh. Ketika pikiran sedang tidak fresh maka akan menghasilkan  karya yang kurang bagus.

Jika perlu refresing maka lakukan refresing terlebih dahulu agar pikiran kembali fresh dan menghasilkan karya yang berkualitas.

2. Suasana hati tidak nyaman

Suasana hati adalah salah satu faktor penentu keberhasilan dalam menulis. Untuk karya tulis yang bersifat non karya sastra biasanya membutuhkan suasanya hati yang benar-benar nyaman.

Ketika suasana hati tidak nyaman biasanya akan menghambat dalam menjabarkan ide. Selain itu akan membuat tubuh cepat capek dan bosan saat menulis.

3. Terburu-buru

Menulis saat terburu-buru biasanya akan menghasilkan karya yang kurang baik utamanya terkait tata tulis. Banyak hal terlewatkan ketika menulis dalam kondisi tergesa-gesa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline