Lihat ke Halaman Asli

Iwan Berri Prima

TERVERIFIKASI

Pejabat Otoritas Veteriner

Praktik Baik Mencegah Ular Masuk Permukiman Warga

Diperbarui: 7 September 2025   15:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Ular di Permukiman Warga (Sumber: Kompas.com/Dok. Damkar Kabupaten Bogor)

Beberapa waktu terakhir ini, berita tentang ular yang masuk ke permukiman warga semakin sering kita dengar. Mulai dari Aceh, Bintan, bahkan hingga Bogor. Kisah warga yang panik karena kedatangan tamu tak diundang berupa ular, tampaknya menjadi pemandangan umum di berbagai media. 

Misalnya, seperti dilaporkan hariankepri.com (5 September 2025), seekor ular piton masuk ke kandang ayam milik Suhartoyo, warga Tanjunguban, Bintan Utara.

Di Aceh Barat, sebagaimana dilansir rri.co.id (29 Agustus 2025), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) harus turun tangan mengevakuasi ular yang masuk ke rumah kos warga. 

Bahkan, di Bogor (Kompas.com, 4 September 2025), rencana memasak seorang ibu di dapurnya batal gara-gara mendapati ular sanca besar sudah melingkar di dalam rumah.

Kalau membaca berita-berita ini, spontan muncul rasa ngeri sekaligus heran, kenapa ular-ular ini semakin sering "main" ke lingkungan manusia? 

Apakah hanya kebetulan, atau memang ada sesuatu yang salah dengan pola tata ruang kita?

Nah, di sinilah pentingnya membicarakan praktik baik untuk mencegah ular masuk ke permukiman. Bukan hanya soal menyingkirkan ular yang sudah telanjur masuk, tapi juga bagaimana cara mencegahnya sejak awal.

Mengapa Ular Masuk ke Permukiman?

Sebelum bicara soal pencegahan, kita harus paham dulu penyebabnya. Ular tidak serta-merta "ingin bertamu" ke rumah manusia. Menurut penulis, setidaknya Ada empat alasan alasan logis yang membuat ular mendekat ke lingkungan kita, diantaranya:

Pertama, Perubahan Habitat.

Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyebutkan, Indonesia kehilangan sekitar 650 ribu hektar hutan setiap tahunnya (periode 2019--2023). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline